12.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Pendapatan NegaraBab IIIamandemen terhadap Un<strong>dan</strong>g-Un<strong>dan</strong>g tentang PPN <strong>dan</strong> PPnBM yang diharapkan sudahdapat diberlakukan pada tahun <strong>2008</strong> sehingga dapat mempengaruhi penerimaan PPN<strong>dan</strong> PPnBM tahun <strong>2008</strong>.Pajak Bumi <strong>dan</strong> Bangunan (PBB)Penerimaan PBB dalam <strong>RAPBN</strong> tahun <strong>2008</strong> direncanakan sebesar Rp24,2 triliun (0,6persen PDB). Apabila dibandingkan dengan sasaran penerimaan PBB yang ditetapkandalam <strong>RAPBN</strong>-P tahun 2007 sebesar Rp22,0 triliun atau 0,6 persen terhadap PDB, makajumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp2,1 triliun atau 9,7 persen.Peningkatan rencana penerimaan PBB dalam tahun <strong>2008</strong> tersebut terutama berkaitandengan lebih baiknya kondisi perekonomian nasional dalam tahun <strong>2008</strong> jikadibandingkan dengan kondisi perekonomian dalam tahun 2007, sebagaimana terlihatdari lebih tingginya asumsi perkiraan pertumbuhan ekonomi dalam tahun <strong>2008</strong>.Selain itu, rencana penerimaan PBB tahun <strong>2008</strong> juga dipengaruhi oleh langkah-langkahpenyempurnaan terhadap sistem <strong>dan</strong> berbagai kebijakan pembaharuan administrasi PBByang secara terus menerus dilakukan, seperti: (i) integrasi database Pajak Bumi <strong>dan</strong>Bangunan ke database nasional; (ii) pembangunan Data Processing Center (DPC); <strong>dan</strong>(iii) pengembangan Sistem Taxpayer Account.Bea Perolehan Hak atas Tanah <strong>dan</strong> Bangunan (BPHTB)Penerimaan BPHTB dalam tahun <strong>2008</strong> direncanakan sebesar Rp4,9 triliun atau 0,1 persenterhadap PDB. Jumlah ini, berarti mengalami peningkatan sebesar Rp0,9 triliun atau22,4 persen bila dibandingkan dengan sasaran penerimaan BPHTB dalam <strong>RAPBN</strong>-Ptahun 2007 sebesar Rp4,0 triliun (0,1 persen PDB). Peningkatan rencana penerimaanBPHTB tahun <strong>2008</strong> tersebut berkaitan meningkatnya pertumbuhan ekonomi yangberpengaruh terhadap peningkatan transaksi di bi<strong>dan</strong>g properti.CukaiAsumsi prediksi penerimaan cukai tahun <strong>2008</strong> dibuat dengan mempertimbangkanpertumbuhan ekonomi, elastisitas permintaan terhadap kenaikan harga <strong>dan</strong> kebijakanyang ditetapkan atas Harga Jual Eceran (HJE) <strong>dan</strong> Tarif. Sasaran penerimaan cukaitahun <strong>2008</strong> berdasarkan data empiris pertumbuhan nominal produksi BKC khususnyaproduksi hasil tembakau sebesar 4,5 persen <strong>dan</strong> diasumsikan tidak ada beban tambahandalam bentuk tarif atau harga jual eceran.Dengan mengasumsikan kebijakan tersebut, maka penerimaan cukai sangat bergantungpada produksi barang kena cukai. Oleh karena itu untuk mencapai target cukai yangditetapkan perlu dilakukan langkah–langkah administratif (administrative measure) dibi<strong>dan</strong>g cukai diantaranya dengan: (i) bersama aparat pemerintah daerah penghasil cukaitembakau melakukan sosialisasi <strong>dan</strong> pemberantasan barang kena cukai ilegal sesuaidengan amanat perubahan Un<strong>dan</strong>g-Un<strong>dan</strong>g Nomor 11 tahun 1995; (ii) melakukanlangkah penyempurnaan sistem penagihan hutang cukai, kekurangan cukai <strong>dan</strong> sanksiadministratif berupa denda dengan menambah skema pembayaran secara angsuran tanpaNK <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>III-39

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!