12.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bab II Perkembangan Ekonomi <strong>dan</strong> Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>demikian, penyusunan <strong>RAPBN</strong> tahun <strong>2008</strong> berpedoman kepada RKP tahun <strong>2008</strong> yangpada dasarnya merupakan pelaksanaan tahun keempat RPJMN dimaksud.Selain mengacu pada RKP tahun <strong>2008</strong>, penyusunan <strong>RAPBN</strong> Tahun <strong>2008</strong> dilakukandengan mempertimbangkan: (i) faktor-faktor eksternal, seperti kinerja perekonomianinternasional <strong>dan</strong> harga minyak mentah internasional yang mempengaruhiperkembangan berbagai indikator ekonomi makro sehingga pada gilirannya berpengaruhterhadap besaran pendapatan nasional, belanja negara, <strong>dan</strong> pembiayaan anggaran,(ii) berbagai permasalahan <strong>dan</strong> tantangan pembangunan yang dihadapi, (iii) penilaian(assessment) terkini atas kondisi ekonomi, sosial <strong>dan</strong> politik dalam negeri pada tahunberjalan, serta perkiraan prospek pada tahun mendatang, serta (iv) perkiraan realisasipelaksanaan APBN tahun berjalan.Relatif masih kondusifnya kinerja perekonomian internasional memberikan harapanpositif bagi prospek perekonomian Indonesia. Hal tersebut ditunjukkan oleh masihkuatnya pertumbuhan ekonomi <strong>dan</strong> volume perdagangan dunia, harga minyak mentahinternasional yang relatif stabil, serta kecenderungan kebijakan moneter global yangcenderung bias netral. Dari sisi domestik, komitmen Pemerintah untuk memberikandukungan terhadap kinerja investasi juga memberikan keyakinan tersendiri bagi prospekperekonomian Indonesia dalam tahun mendatang. Hal ini dilakukan melalui percepatanpembangunan infrastruktur, menjaga suku bunga pada tingkat yang relatif rendah,menstabilkan nilai tukar <strong>dan</strong> mengendalikan laju inflasi.Dengan mempertimbangkan berbagai faktor di atas, pertumbuhan ekonomi dalam tahun<strong>2008</strong> diperkirakan mencapai 6,8 persen. Sementara itu, suku bunga SBI 3 bulan, lajuinflasi, serta nilai tukar, berturut-turut diperkirakan sebesar 7,5 persen, 6,0 persen, <strong>dan</strong>Rp9.100 per US$. Seiring dengan berkurangnya tekanan terhadap permintaan <strong>dan</strong>pasokan minyak mentah internasional, harga minyak mentah Indonesia (ICP)diperkirakan mencapai US$60 per barel. Sementara itu volume lifting minyak mentahIndonesia diperkirakan mencapai 1,034 juta barel per hari, sejalan dengan mulaiberoperasinya la<strong>dan</strong>g-la<strong>dan</strong>g minyak baru seperti Cepu.Secara umum, kebijakan ekonomi makro dalam tahun <strong>2008</strong> diarahkan untukmewujudkan percepatan pertumbuhan ekonomi dalam rangka mengatasi permasalahanpengangguran <strong>dan</strong> kemiskinan. Hal tersebut dilakukan melalui langkah-langkahpercepatan penyediaan infrastruktur dasar, peningkatan kualitas pertumbuhan ekonomi,peningkatan daya saing internasional tanpa mengabaikan upaya-upaya pemantapanstabilitas ekonomi makro sebagai prasyarat bagi landasan yang lebih kokoh bagipertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.Berdasarkan kerangka ekonomi makro tersebut, maka dalam rangka mendukung upayapercepatan pertumbuhan ekonomi <strong>dan</strong> upaya pemantapan stabilitas ekonomi, kebijakanfiskal dalam tahun <strong>2008</strong> diarahkan untuk:Pertama, memberikan dorongan terhadap perekonomian dalam batas kemampuannegara dengan tetap menjaga ketahanan fiskal yang berkelanjutan. Dalam hal ini upayamemberikan stimulus fiskal tersebut dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:(i) dalam bi<strong>dan</strong>g perpajakan, dilakukan amandemen un<strong>dan</strong>g-un<strong>dan</strong>g perpajakan,diantaranya meliputi penurunan tarif <strong>dan</strong> lapisan tarif, kenaikan Penghasilan Tidak KenaPajak (PTKP), pemberian fasilitas bebas PPN bagi produk primer, serta fasilitas PPh untukII-46 NK <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!