12.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab IV Kebijakan <strong>Anggaran</strong> Belanja Pemerintah Pusat <strong>2008</strong>nomenklatur atau pemisahan suatu unit organisasi dari organisasi induknya, ataupenggabungan organisasi. Setelah beberapa kali dilakukan perubahan <strong>dan</strong>penyempurnaan, hingga saat ini, organisasi kementerian/lembaga, terdiri dari: (i) 6lembaga tinggi negara, (ii) 20 departemen teknis, (iii) 3 kementerian koordinator,(iv) 10 kementerian negara, <strong>dan</strong> (v) 34 lembaga negara yang pembentukannyaditetapkan melalui Keputusan Presiden <strong>dan</strong> telah mempunyai kode bagian anggaransendiri.Pelaksanaan pembangunan melalui kementerian negara/lembaga (K/L) merupakan salahsatu bagian dari keseluruhan upaya pembangunan. Bagian terbesar dari pembiayaan<strong>dan</strong> pelaksanaan pembangunan akan bersumber dari <strong>dan</strong> dilaksanakan oleh masyarakat,karena porsi belanja pemerintah pusat hanya mencakup kurang dari seperempatperekonomian (produk domestik bruto atau PDB). Meskipun demikian, anggaran belanjapemerintah pusat mempunyai peran penting dalam memenuhi kebutuhan dasar rakyat<strong>dan</strong> mendukung pertumbuhan ekonomi.Triliun Rupiah30025020015010050Grafik IV.1.Perkembangan Belanja K/L <strong>dan</strong> Non K/L,2005-2007Belanja pemerintah pusat, di sampingdialokasikan untuk K/L, jugadialokasikan untuk anggaranpembiayaan <strong>dan</strong> perhitungan (APP).Dalam tiga tahun terakhir, alokasianggaran belanja pemerintah pusatuntuk kementerian/lembaga (belanjaK/L) cenderung mengalamipeningkatan, baik dari sisi nominalmaupun proporsinya terhadap totalbelanja pemerintah pusat.0Peningkatan alokasi anggaran belanja2005 2006 2007pemerintah pusat, khususnya belanjaK/LNon K/Luntuk K/L menuntut kualitas belanjapublik yang lebih baik agarmemberikan manfaat yang optimal. Oleh karena itu, kebijakan pembiayaanpembangunan melalui K/L diarahkan untuk:1. Mengutamakan alokasi pada kegiatan pembangunan yang efektif dalam mencapaisasaran-sasaran pembangunan. Dalam kaitan ini, penyediaan pelayanan <strong>dan</strong> investasipemerintah lebih diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang benar-benar menjadi tugaspemerintah. Sementara itu, peran swasta/masyarakat didorong melalui perwuju<strong>dan</strong>kerangka regulasi yang kondusif.2. Mengingat peran daerah yang makin besar, maka dilakukan pemilahan kegiatanyang akan dilaksanakan oleh pemerintah (K/L) <strong>dan</strong> yang akan dilaksanakan olehpemerintah daerah sehingga menghindari tumpang tindih <strong>dan</strong> sekaligusmeningkatkan keterpaduan upaya pemerintah secara keseluruhan.3. Mengalokasikan pen<strong>dan</strong>aan pada K/L sesuai dengan tugas pokok <strong>dan</strong> fungsi (tupoksi)serta perkiraan kapasitas masing-masing K/L dalam mengimplementasikan programprogrampembangunan. Dengan demikian, pelaksanaan pembangunan dapatdiselesaikan sesuai dengan rencana <strong>dan</strong> meminimalkan <strong>dan</strong>a yang tidak terserap.IV-40 NK <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!