12.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Perkembangan Ekonomi <strong>dan</strong> Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>Bab IIBAB IIPERKEMBANGAN EKONOMI DAN POKOK-POKOKKEBIJAKAN FISKAL <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>2.1. PendahuluanKondisi perekonomian dunia dalam tahun 2006 lebih baik dari yang diperkirakan.Membaiknya perekonomian ini didukung oleh meningkatnya pertumbuhan ekonomi dinegara-negara maju seperti di kawasan Eropa, Amerika Serikat, <strong>dan</strong> Jepang yang rataratatumbuh sekitar 3,1 persen, lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar2,6 persen. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi ini juga diiringi oleh peningkatanvolume perdagangan dunia menjadi sekitar 9,4 persen dalam tahun 2006, lebih tinggidibandingkan tahun 2005 dengan pertumbuhan 7,5 persen. Di sisi lain, pertumbuhanekonomi di negara-negara berkembang mengalami peningkatan hingga mencapai 8,1persen dari sebelumnya sebesar 7,5 persen. Seperti halnya perekonomian negara-negaraberkembang di kawasan lainnya, pertumbuhan ekonomi di negara ASEAN-4 (Filipina,Malaysia, Thailand <strong>dan</strong> Indonesia) juga meningkat dari 5,1 persen dalam tahun 2005menjadi sekitar 5,4 persen dalam tahun 2006.Perekonomian Indonesia dalam tahun 2006 menghadapi tantangan yang cukup berat.Hal ini timbul sebagai dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) didalam negeri pada bulan Oktober 2005 yang mencapai rata-rata di atas 100,0 persen.Kebijakan tersebut dilakukan untuk memperbaiki struktur ekonomi Indonesia denganmelakukan pengurangan subsidi BBM yang tidak fokus ditujukan pada kelompok miskin<strong>dan</strong> mengalihkannya untuk pengeluaran anggaran yang langsung dapat dirasakan olehmasyarakat, seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), Bantuan Operasional Sekolah(BOS), kesehatan gratis untuk kelompok miskin <strong>dan</strong> pengeluaran sosial lainnya.Sebagai akibat kenaikan BBM yang tinggi menjelang akhir tahun 2005 yangmenyebabkan kenaikan inflasi sebesar 17,11 persen selama tahun 2005, pada awal tahun2006 perekonomian Indonesia mengalami kelesuan. Pertumbuhan ekonomi padakuartal pertama <strong>dan</strong> kedua masing-masing berada pada level di bawah 5 persen, lebihlambat dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang masing-masingsekitar 6 persen. Perlambatan pertumbuhan ekonomi dalam tahun 2006 juga tercerminpada melambatnya kinerja konsumsi <strong>dan</strong> investasi.Upaya pemerintah untuk mengembalikan stabilitas harga yang dikombinasikan denganekspansi fiskal dalam bentuk kebijakan DIPA luncuran tahun anggaran 2005 ke 2006,telah memberikan dampak yang positif terhadap kegiatan perekonomian. Sejak semesterII 2006, perekonomian nasional berangsur-angsur mulai membaik <strong>dan</strong> menunjukkanpercepatan pertumbuhan yang tercermin pada pertumbuhan kuartal ketiga <strong>dan</strong> keempatyang masing-masing mencapai 5,87 persen <strong>dan</strong> 6,11 persen. Secara keseluruhan, dalamtahun 2006 konsolidasi ekonomi sudah semakin kokoh yang ditunjukkan oleh indikatorindikatorekonomi yang membaik dengan pertumbuhan mencapai 5,48 persen; tingkatinflasi mencapai 6,6 persen (y-o-y); BI rate mencapai 9,75 persen pada akhir tahunNK <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>II-1

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!