12.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab IIIPendapatan Negaraassistance), pengendalian konsumsi, optimalisasi penerimaan negara, <strong>dan</strong> mendukungkebijakan perdagangan internasional.Dalam tahun 2007 penerimaan bea masuk impor diperkirakan sebesar Rp14,4 triliunmeningkat sebesar Rp2,3 triliun atau sebesar 18,8 persen dibandingkan dengan realisasitahun 2006 sebesar Rp12,1 triliun (lihat Tabel III.7). Hal tersebut disebabkan olehmeningkatnya volume impor barang akibat membaiknya kondisi ekonomi dalam negeri,TahunAPBNKenaikan(%)Realisasi Kenaikan (%)Pencapaian(%)2005 16,6 40,2 14,9 19,9 89,92006 13,6 -18,1 12,1 -18,6 89,42007 14,4 6,1 14,4* 18,7 100Sumber: Departemen <strong>Keuangan</strong>* <strong>RAPBN</strong>-PTabel III.7Perbandingan Pencapaian Penerimaan Bea Masuk, 2005 - 2007(triliun rupiah)menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat, juga berkaitan dengandampak dari pelaksanaan langkah-langkah penyempurnaan administrasi misalnyamelalui pembentukan Kantor Pelayanan Utama (KPU) yang dilakukan bulan Juli 2007di Tanjung Priok, program pengembangan national single window, perluasan jalurprioritas <strong>dan</strong> sebagainya.Selama tahun 2006 pemerintah telah melakukan program harmonisasi tarif tahap IIyang menetapkan jadual penyesuaian tarif bea masuk sejumlah 9.209 pos tarif, sehinggamendorong terjadinya penurunan rata-rata tarif umum/Most-Favoured Nations (MFN)dari 9,5 persen dalam tahun 2006 menjadi 7,8 persen di tahun 2007. Rata-rata tarifMFN untuk produk non pertanian yang semula 9,6 persen untuk tahun 2005 turunmenjadi 9,2 persen dalam tahun 2006 <strong>dan</strong> dalam tahun 2007 terus menurun menjadi7,2 persen. Demikian pula tarif MFN pertanian turun dari 12,1 persen tahun 2005 menjadi11,7 persen tahun 2006 <strong>dan</strong> untuk tahun 2007 menjadi 11,6 persen (lihat Tabel III.8).Pada saat ini lebih dari 75 persen tarif MFN sudah berkisar antara 0-10 persen.Tabel III.8Struktur rata-rata tarif umum/MFN Indonesia, 2005 – 2007Rata-Rata Tarif MFN (%)Kategori2005 2006 2007Produk-produk Pertanian 12,1 11,7 11,6Produk Non-pertanian (kecuali minyak) 9,6 9,2 7,2Minyak Petroleum 3,2 1,1 1,2Total Rata-rata Sederhana Tarif (Simple Average Tarif ) 8,3 7,3 6,7Sumber: Departemen <strong>Keuangan</strong>, Tim tarifIII-16 NK <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!