12.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab IIIPendapatan NegaraPersentase100%Grafik III.2 Perkembangan Produksi Rokok per JenisTahun 2005-200790%80%70%60%50%40%30%20%10%0%Sumber: Departemen <strong>Keuangan</strong>57,464 58,513 56,5477,066 6,013 7,26835,470 35,474 36,1862005 2006 2007SKT SPM SKM500 juta sampai 2 miliar per tahun,golongan III (kecil) dikenakan untukproduksi kurang dari 500 juta per tahun.Berdasarkan skala produksinya,golongan pabrik rokok besar relatif stabildengan koefisien variasinya hanya limapersen, disusul oleh golongan menengahdengan nilai koefisien variasinya 18persen, <strong>dan</strong> kemudian golongan kecildengan nilai koefisien variasinya 47persen (Lihat Grafik III.3).Secara umum, jumlah produksi rokokoleh golongan pabrik besar mendudukipangsa pasar tertinggi, diikuti olehpabrik menengah <strong>dan</strong> kecil. Kondisitersebut menyebabkan dominasipenerimaan cukai yang berasal dariSKM, <strong>dan</strong> diikuti oleh SKT, SPM.Dalam tahun 2005, jumlah IndustriHasil Tembakau sebanyak 3.217perusahaan, <strong>dan</strong> dalam tahun 2006meningkat menjadi 3.961 perusahaanatau tumbuh sebesar 23,12 persen.Peningkatan jumlah perusahaantersebut terutama dari golongan IIIB.Grafik III.3 Perkembangan Produksi Rokok per Golongan PabrikTahun 2005 - 20079,527 10,369 12,27213,255 11,288 10,76177,218 78,343 76,967Dari Tabel III. 6 terlihat bahwa dalam tahun 2006, penerimaan cukai yang berasal darienam perusahan dari golongan I mencapai sebesar Rp32,2 triliun atau 85,2 persen daritotal penerimaan cukai. Selanjutnya, untuk SKT golongan III dikelompokkan menjadigolongan III A <strong>dan</strong> golongan III B. Golongan III A adalah pabrik yang memproduksirokok antara 6 juta sampai 500 juta batang per tahun. Se<strong>dan</strong>gkan, golongan IIIB untukpabrik yang memproduksi rokok kurang dari 6 juta batang per tahun. Golongan III Byang berjumlah 3.834 perusahaan hanya menyumbang 0,17 persen dari total penerimaancukai hasil tembakau dalam tahun 2006 atau sebesar Rp63,7 miliar. Kondisi tersebutmencerminkan kepedulian pemerintah terhadap industri kecil dengan tetap memberikankemudahan bagi mereka untuk berkembang, sehingga mampu menyerap tenaga kerjadalam jumlah yang relatif banyak. Namun di sisi lain, kemudahan ini memberikandampak berupa besarnya biaya administrasi cukai yang harus ditanggung olehpemerintah.Target penerimaan cukai dalam <strong>RAPBN</strong>-P Tahun 2007 adalah sebesar Rp42,0 triliun.Hal ini didasarkan pada estimasi pertumbuhan produksi rokok yang mencapai 224 miliar100%80%60%40%20%0%2005 2006 2007BESAR KECIL MENENGAHSumber: Departemen <strong>Keuangan</strong>III-12 NK <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!