12.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab II Perkembangan Ekonomi <strong>dan</strong> Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>administrasi <strong>dan</strong> pemberian fasilitas serta kemudahan dalam proses lalu lintas barang<strong>dan</strong> jasa di pelabuhan, peningkatan kegiatan promosi ekspor <strong>dan</strong> kebijakan-kebijakanlain di bi<strong>dan</strong>g perdagangan. Melalui berbagai langkah <strong>dan</strong> kebijakan tersebut targetpeningkatan ekspor nonmigas sekitar 14,5 persen diharapkan dapat dicapai. Targetpeningkatan yang tinggi ini dimaksudkan untuk mengkompensasi penurunan ekspormigas sekitar 3,7 persen yang antara lain terkait dengan a<strong>dan</strong>ya ketidakpastian hargaminyak dunia <strong>dan</strong> pengalihan produksi minyak untuk konsumsi dalam negeri, <strong>dan</strong>berakhirnya kontrak ekspor LNG dengan pihak asing. Sementara itu, impor non-migasdiperkirakan tetap tumbuh tinggi sebesar 21,0 persen sejalan dengan peningkatanpendapatan masyarakat <strong>dan</strong> aktivitas ekonomi dalam negeri.Meningkatkan Koordinasi Kebijakan Moneter <strong>dan</strong> FiskalKebijakan moneter memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitasekonomi <strong>dan</strong> keuangan, seperti pengendalian laju inflasi <strong>dan</strong> volatilitas nilai tukar rupiah.Di samping itu, peran kebijakan moneter juga sangat berpengaruh terhadap peningkataninvestasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Kebijakan tersebut terkait dengansuku bunga, perbankan, <strong>dan</strong> pengaturan lalu lintas devisa.Untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi diperlukan dukungan sinkronisasi kebijakanyang harmonis antara kebijakan fiskal <strong>dan</strong> kebijakan moneter. Dari sisi kebijakan fiskal,dilakukan langkah-langkah untuk mempertahankan stabilitas harga-harga komoditasstrategis (administered prices) agar tidak menimbulkan tekanan terhadap pencapaiansasaran inflasi (inflation targeting).Pelaksanaan kebijakan moneter yang disertai dengan langkah-langkah penajamanInflation Targeting Framework (ITF) dilakukan melalui penguatan aspek kelembagaan,penyempurnaan operasional kebijakan moneter <strong>dan</strong> pengembangan strategi komunikasi,serta diseminasi kebijakan. Penguatan kelembagaan ditempuh melalui penyempurnaanproses pengambilan keputusan kebijakan moneter. Operasional kebijakan moneter akanterus disempurnakan agar sinyal kebijakan moneter semakin kuat ditransmisikan kepasar uang. Selanjutnya, pengembangan komunikasi <strong>dan</strong> diseminasi kebijakan sangatstrategis mengingat perannya sangat penting dalam mengarahkan ekspektasi masyarakat.2.3.4.2. Stimulasi Pertumbuhan Ekonomi <strong>dan</strong> KebijakanStrukturalPeningkatan Pendapatan Riil MasyarakatKonsumsi masyarakat dalam tahun <strong>2008</strong> diperkirakan akan tumbuh sebesar 5,92 persen,menguat dibandingkan tahun 2007 yang diperkirakan tumbuh sekitar 5,14 persen.Pertumbuhan ini juga lebih tinggi dibanding rata-rata pertumbuhan konsumsi masyarakattahun 2001 – 2006 yang tumbuh sekitar 3,9 persen. Penguatan konsumsi masyarakattersebut didorong oleh membaiknya daya beli masyarakat akibat peningkatan pendapatanmenyusul kenaikan gaji PNS, upah minimum provinsi, <strong>dan</strong> pendapatan tenaga kerjaIndonesia di luar negeri (workers’ remmitance). Penurunan suku bunga domestik <strong>dan</strong>II-28 NK <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!