12.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Pendapatan NegaraBab IIIpersentase30,0025,0020,0015,0010,00Grafik III.1 Perkembangan Penerimaan DalamNegeri di Luar Cukai <strong>dan</strong> PPh Migasinflasi). Pada tahun 2005 totalpenerimaan pajak dalam negeridi luar cukai <strong>dan</strong> PPh Migasmencapai Rp263,4 triliun <strong>dan</strong>pada tahun 2006 meningkatmenjadi Rp315,0 triliun ataumengalami peningkatan sebesar19,6 persen.5,00-Dalam tahun 2007, penerimaanpajak dalam negeri di luar cukai2002 2003 2004 2005 2006 2007<strong>dan</strong> PPh Migas diperkirakanPertumbuhan EkonomiPertumbuhan penerimaan pajakInflated ValueKinerja Administrasimeningkat sebesar 24,9 persen(di atas rata-rata 18,8 persen)Sumber: Departemen <strong>Keuangan</strong>menjadi sebesar Rp393,2 triliun.Hal ini menunjukkan a<strong>dan</strong>yapeningkatan kinerja yang signifikan, seiring dengan keberhasilan reformasi birokrasi <strong>dan</strong>modernisasi sistem perpajakan, yang kemudian akan mendorong optimisme pemerintahdalam menyediakan sumber pen<strong>dan</strong>aan baik dalam rangka meningkatkan kapasitasfiskal, menekan defisit anggaran guna menjaga kesinambungan fiskal, serta pembiayaanpelaksanaan program-program pembangunan nasional.CukaiPenerimaan cukai hasil tembakau selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahundengan rata-rata peningkatan dalam empat tahun terakhir sekitar 13,0 persen per tahun.Penerimaan cukai dalam tahun 2007 diperkirakan Rp42,0 triliun, mengalamipeningkatan sebesar 11,3 persen dari tahun 2006 sebesar Rp37,8 triliun. Sekitar 98,0persen penerimaan cukai bersumber dari cukai hasil tembakau.Penerimaan cukai hasil tembakau ini dipengaruhi oleh produksi rokok serta kebijakantarif cukai hasil tembakau <strong>dan</strong> Harga Jual Eceran (HJE). Produksi rokok dalam tahun2006 mengalami sedikit penurunan menjadi 218,73 milliar batang dibanding jumlahproduksi tahun sebelumnya yang mencapai 220 miliar batang. Namun demikianpenerimaan cukai hasil tembakau mengalami peningkatan dari Rp33,2 triliun dalamtahun 2005 menjadi Rp37,8 triliun dalam tahun 2006. Kenaikan cukai hasil tembakaudalam tahun 2006 terutama disebabkan kenaikan HJE rokok.Golongan jenis rokok yang paling stabil jumlah produksinya adalah golongan sigaretkretek tangan (SKT), se<strong>dan</strong>gkan golongan jenis rokok yang trendnya meningkat adalahgolongan sigaret kretek mesin (SKM), sementara produksi rokok pada golongan sigaretputih mesin (SPM) cenderung menurun dalam beberapa tahun terakhir (Lihat GrafikIII.2).Penggolongan pabrik dalam struktur tarif cukai didasarkan pada jumlah produksinya.Untuk golongan I (besar) dikenakan pada pabrik yang memproduksi lebih besar dari 2miliar batang per tahun, golongan II (menengah) dikenakan untuk produksi antaraNK <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>III-11

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!