12.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kebijakan <strong>Anggaran</strong> Belanja Pemerintah Pusat <strong>2008</strong>Bab IVklasifikasi ekonomi tersebut selanjutnya dapat dianalisa efektifitas pencapaian sasaranprogram RKP yang tercermin dari capaian kinerja perekonomian nasional.Sebagai ilustrasi, besaran alokasi belanja pegawai PNS <strong>dan</strong> Penerima Pensiun, bersamadengan besaran alokasi belanja barang berpengaruh terhadap aspek konsumsi yang akanmeningkatkan tingkat permintaan barang <strong>dan</strong> jasa, yang pada gilirannya akanmeningkatkan pertumbuhan perekonomian. Demikian juga belanja subsidi <strong>dan</strong> bantuansosial berfungsi sebagai instrumen distribusi kesejahteraan (wealth distribution) dalamperekonomian, disamping sebagai jaring pengaman sosial bagi masyarakat yangmembutuhkan. Se<strong>dan</strong>gkan belanja modal memiliki fungsi sebagai instrumen alokasi dalamperekonomian, terutama pada aspek penyediaan lapangan pekerjaan.Kewenangan <strong>dan</strong> kewajiban Menteri <strong>Keuangan</strong> sebagaimana yang diamanatkan olehUn<strong>dan</strong>g-Un<strong>dan</strong>g nomor 17 tahun 2003 tentang <strong>Keuangan</strong> Negara sebagai otoritas pengelolafiskal beserta segala perangkat kebijakan operasionalisasinya, mengharuskan sistemperencanaan <strong>dan</strong> sistem penganggaran merupakan serangkaian kebijakan yang bersifatharus saling melengkapi (complementary policy) untuk menjamin terselenggaranyaproses pembangunan nasional <strong>dan</strong> pengalokasian sumber daya pen<strong>dan</strong>aan yang palingefektif.Dengan demikian, sistem penganggaran merupakan strategi pemerintah untukmenerjemahkan kebijakan yang telah tertuang dalam dokumen perencanaanpembangunan nasional kedalam strategi pembiayaan pembangunan tersebut. Sistempenganggaran yang efektif akan menjamin terselenggaranya kehidupan bernegara yangoptimal dari sisi pengerahan sumber daya pen<strong>dan</strong>aan, baik pengelolaan penerimaannegara, efektivitas kebijakan pengeluaran maupun efisiensi pemenuhan kebutuhanpembiayaan anggaran.Selanjutnya, untuk memenuhi tuntutan akan pelaksanaan pemerintahan yang transparan<strong>dan</strong> akuntabel, dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yangbaik (good governance), penyelenggaraan sistem penganggaran dilakukan melalui 3pendekatan:a. Penganggaran Terpadu (Unified Budgeting), yaitu penyusunan anggaran yangdilakukan secara terintegrasi antar program/kegiatan <strong>dan</strong> jenis belanja padakementerian/lembaga beserta seluruh satuan kerja yang bertanggungjawab terhadapaset <strong>dan</strong> kewajiban yang dimilikinya;b. Penganggaran Berbasis Kinerja (Performance Based Budgeting), yaitu penyusunananggaran yang dilakukan dengan memperhatikan keterkaitan antara pen<strong>dan</strong>aandengan keluaran (output) <strong>dan</strong> hasil (outcome) yang diharapkan, termasuk efisiensidalam pencapaian hasil <strong>dan</strong> keluaran tersebut;c. Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (Medium Term Expenditure Framework),yaitu perencanaan penganggaran yang memperhitungkan kebutuhan anggaran denganperspektif lebih dari satu tahunDengan demikian, sistem penganggaran yang dilaksanakan harus dapat menjamin:1. Tersedianya pen<strong>dan</strong>aan bagi program-program pemerintah secara berkesinambungan(sustainable) yang dialokasikan berdasarkan jenis belanja secara efektif <strong>dan</strong> efisien,NK <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>IV-5

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!