12.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bab VIPembiayaan Defisit <strong>Anggaran</strong>, Pengelolaan Utang, <strong>dan</strong> Risiko FiskalStruktur pembiayaan utang disajikan dalam Tabel VI.8. berikut ini.Tabel VI.8.Struktur Pembiayaan Utang <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>(triliun Rupiah)Uraian Jumlah % PDBII. Pembiayaan Utang (neto) 74,9 1,7%1. Utang Dalam Negeri (neto): 66,8 1,6%a. Penerbitan SBN Dalam Negeri neto 66,8 1,6%2. Utang Luar Negeri (neto): 8,1 0,2%a. Penerbitan SBN Luar Negeri 24,8 0,6%b. Pengadaan Pinjaman Luar Negeri (16,7) -0,4%i. Penarikan Pinjaman 43,0 1,0%- Pinjaman Program 19,1 0,4%- Pinjaman Proyek: 23,9 0,6%ii. Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri (59,7) -1,4%Sesuai ketentuan Pasal 7 ayat 2 Un<strong>dan</strong>g-Un<strong>dan</strong>g Nomor 24 Tahun 2002 Tentang SuratUtang Negara, target pembiayaan melalui utang Surat Berharga Negara (SBN) tiap tahundisajikan dalam jumlah tambahan nilai bersih (neto). Hal ini terutama dimaksudkan untukmemberikan keleluasaan kepada Pemerintah agar dapat menerbitkan <strong>dan</strong>/atau membelikembali utang dalam jumlah bruto (gross) berapapun jumlahnya, sepanjang jumlah netonyaSBN pada akhir tahun anggaran maksimal tetap sebesar yang telah mendapatkan persetujuanDPR. Persetujuan DPR tersebut hanya terbatas pada jumlah tambahan nilai bersih netoutang SBN <strong>dan</strong> tidak termasuk rincian jumlah <strong>dan</strong> jenis instrumen utangnya. Hal tersebutmemberikan fleksibilitas kepada Pemerintah dalam menentukan komposisi jumlah <strong>dan</strong> jenisinstrumen utang yang akan diterbitkan, dengan memperhatikan kondisi pasar.Dengan demikian, Pemerintah dapat melakukan pengelolaan utang, khususnya SBN, secaraoptimal baik dari sisi minimalisasi biaya maupun risiko utang, dengan memperhatikanperkembangan kondisi makroekonomi maupun pasar keuangan yang dinamis.6.1.5. Tren Pembiayaan <strong>Anggaran</strong>Secara umum, tren pembiayaan defisit anggaran memperlihatkan pola penggunaan sumberpembiayaan yang mengalami perubahan struktural yang mendasar. Dari tahun 2000 sampaidengan 2004, pembiayaan non-utang mendominasi sumber pembiayaan. Se<strong>dan</strong>gkan sejaktahun 2005, pola pembiayaan berubah drastis dimana sumber pembiayaan utangmendominasi komponen pembiayaan. Dalam kaitannya dengan pembiayaan melalui utang,terdapat dua hal utama yang menunjukkan bahwa Pemerintah melakukan strategiVI-18 NK <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!