12.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Perkembangan Ekonomi <strong>dan</strong> Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>Bab II15Grafik II.9Pertum buhan PDB m enurut Lapangan Usaha13,4 13,013,6Persen (y-o-y)10509,08,47,5 7,77,46,46,36,85,3 5,75,9 6,15,44,6 5,04,62,8 2,7 3,13,02,22004 2005 20065,66,2-5-10-4 ,5PertanianIndustri PengolahanBangunanPengangkutan & KomunikasiJasa-jasaPertambanganListrik, Gas, <strong>dan</strong> Air BersihPerdagangan, Hotel, <strong>dan</strong> Restoran<strong>Keuangan</strong>persen, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 8,4 persensebagai akibat melambatnya pertumbuhan semua subsektor utama sektor ini.Perlambatan pertumbuhan juga terjadi pada sektor listrik, gas, <strong>dan</strong> air minum, yaitudari 6,3 persen menjadi 5,9 persen serta sektor keuangan, real estate, <strong>dan</strong> jasa perusahaan,yaitu dari 6,8 persen menjadi 5,6 persen.Masih lambatnya pertumbuhan investasi pada sisi permintaan <strong>dan</strong> belum kuatnyapertumbuhan sektor-sektor yang memiliki daya serap tinggi atas tenaga kerja pada sisipenawaran, seperti sektor pertanian, perdagangan <strong>dan</strong> industri pengolahan,mempengaruhi lambatnya penurunan tingkat pengangguran di dalam negeri. Sektorpengangkutan <strong>dan</strong> komunikasi, sektor bangunan serta sektor jasa, meskipun tumbuhtinggi, belum dapat mengurangi pengangguran secara signifikan karena karakteristiksektor-sektor tersebut yang relatif padat modal <strong>dan</strong> teknologi. Jumlah pengangguranpada bulan Agustus 2006 adalah 10,93 juta orang atau sekitar 10,3 persen dari jumlahangkatan kerja, yang menunjukkan peningkatan dibanding jumlah pengangguran padaFebruari 2005 yang mencapai 10,9 juta orang atau sekitar 10,3 persen dari jumlahangkatan kerja.Pertumbuhan ekonomi yang masih belum meningkat pesat juga menjadi salah satupenyebab terkendalanya upaya mengatasi perbaikan kesejahteraan masyarakat. Dalamtahun 2006, jumlah penduduk miskin meningkat sebanyak 4,20 juta orang, yaitu dari35,10 juta orang (15,97 persen dari jumlah penduduk Indonesia) pada Februari 2005menjadi 39,30 juta orang (17,8 persen dari jumlah penduduk Indonesia) pada Maret2006. Pemerintah akan terus melakukan upaya perbaikan kebijakan agar korelasi antaraperbaikan ekonomi, penurunan angka pengangguran <strong>dan</strong> kemiskinan dapat makin nyata<strong>dan</strong> diperkuat. Dengan demikian tingkat pengangguran <strong>dan</strong> kemiskinan dapat terusditekan seiring dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi.Stabilitas ekonomi makro dalam tahun 2006 tetap terpelihara <strong>dan</strong> bahkan menunjukkankecenderungan yang makin baik. Hal ini terutama ditunjukkan oleh pergerakan nilaitukar rupiah yang cenderung menguat, tingkat inflasi yang semakin rendah, <strong>dan</strong> sukubunga yang cenderung menurun. Dalam tahun 2006, rata-rata nilai tukar rupiah, baikNK <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>II-9

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!