12.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bab VIPembiayaan Defisit <strong>Anggaran</strong>, Pengelolaan Utang, <strong>dan</strong> Risiko Fiskalb. Penyederhanaan portofolio utang negara untuk mempermudah pengelolaanrisiko dilakukan dengan menyederhanakan keragaman jenis-jenis instrumenutang dalam struktur portofolio utang negara.c. Penerbitan/pengadaan utang negara dalam mata uang Rupiah untukmengurangi risiko fluktuasi nilai tukar dengan memprioritaskan penerbitanutang negara dalam mata uang Rupiah. Selain itu akan dipertimbangkan pulapenggunaan instrumen lindung nilai yang tersedia di pasar, misalnya currencyswap.d. Meminimalisasi risiko refinancing dengan menerbitkan SBN jangka panjang<strong>dan</strong> melakukan penukaran atau pembelian kembali SBN jangka pendek.Se<strong>dan</strong>gkan untuk pinjaman dilakukan dengan memanfaatkan fasilitaspenjadwalan utang yang disediakan oleh kreditor untuk pinjaman lunak <strong>dan</strong>semi komersial dengan tetap memperhatikan faktor risiko <strong>dan</strong> penghematanbiaya utang negara.e. Meningkatkan porsi utang negara dengan bunga tetap guna menghindari risikotingkat bunga, serta untuk membantu likuiditas pasar karena dapatmempermudah pembentukan kurva acuan harga di pasar sekunder SBN. Selainitu dapat pula menggunakan fasilitas interest rate swap yang tersedia di pasar.f. Penurunan porsi kredit ekspor dengan mengutamakan pinjaman luar negeriyang bersyarat lunak yaitu berbunga rendah <strong>dan</strong> jangka waktu panjang <strong>dan</strong>semaksimal mungkin diupayakan dalam batas-batas yang tidakmempersyaratkan keterikatan politis <strong>dan</strong> ekonomi (tied loan).g. Penerapan Prinsip Pengelolaan Utang Negara yang baik untuk menghindariterjadinya risiko operasional.2. Pengembangan pasar per<strong>dan</strong>a <strong>dan</strong> pasar sekunder SBNa. Pengembangan pasar per<strong>dan</strong>a dilakukan melalui pengembangan metodepenerbitan baik secara lelang maupun non-lelang yang dapat menjangkausemua segmen investor, pengembangan sistem lelang yang dapat mendorongpartisipasi peserta lelang baik dari industri perbankan maupun pasar modalyang mampu berperan sebagai penggerak pasar, penyusunan jadwal penerbitansecara teratur (reguler calendar of issuance), <strong>dan</strong> penerbitan benchmark bondsdalam jumlah yang memadai untuk membentuk benchmark yield curve <strong>dan</strong>mendukung upaya Bank Indonesia untuk menggunakan SBN sebagaiinstrumen moneter.b. Pengembangan pasar sekunder dilakukan melalui diversifikasi instrumen utang,meningkatkan likuiditas, kapasitas, <strong>dan</strong> daya serap pasar SBN dengan caraantara lain:(i) mengembangkan pasar derivatif <strong>dan</strong> pasar repo;(ii) mendorong integrasi antarsistem perdagangan;VI-34 NK <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!