12.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pendapatan NegaraBab IIIPada tanggal 1 Januari 2007 pemerintah telah menerapkan Tarif Bea Masuk Tahun2007 sebagai konsekuensi penyempurnaan HS Code yang dilakukan oleh World CustomsOrganization (WCO). Selain kebijakan harmonisasi tarif, pemerintah memberikankeringanan atau pembebasan bea masuk untuk mendorong pengembangan industritertentu. Kebijakan pemberian fasilitas kepabeanan ini diharapkan akan menarik investasiyang selanjutnya diharapkan menambah penerimaan perpajakan.Dalam rangka kerjasama perdagangan internasional, para kepala negara anggota ASEANtelah menyepakati perjanjian perdagangan antar kawasan seperti ASEAN Free TradeArea (AFTA) melalui skema Common Effective Preferential Tariff (CEPT). Sejak tahun2003 pemerintah telah menjadwalkan penurunan tarif menjadi 0,0 persen dalam tahun2010 untuk negara-negara anggota ASEAN. Dalam tahun 2005 <strong>dan</strong> 2006 rata-rata tarifCEPT ini mencapai 2,8 persen <strong>dan</strong> akan menurun mencapai 2,7 persen di tahun 2007.Dengan penurunan tarif bea masuk tersebut, nilai impor dari negara-negara ASEAN keIndonesia mengalami kenaikan sebesar Rp12,1 triliun dalam tahun 2006 <strong>dan</strong> terusmeningkat sebesar Rp21,9 triliun dalam tahun 2007.Demikian pula untuk ASEAN-China FTA, skema penurunan 90,0 persen bea masukproduk-produk kategori normal track menjadi 0,0 persen sampai tahun 2010/2012 telahdimulai sejak tahun 2006. Penurunan tarif rata-rata Bea Masuk untuk tahun 2005 yangsemula 9,6 persen menjadi 9,5 persen tahun 2006 ini, sehingga meningkatkan nilai impordari China ke Indonesia dari Rp29,7 triliun dalam tahun 2005 menjadi Rp33,6 triliundalam tahun 2006 sebagaimana terlihat dalam Tabel III.9.Tabel III.9Nilai Impor, Penerimaan Bea Masuk (BM), <strong>dan</strong> Tarif Rata-rata 2005 - 2007(triliun rupiah)2005 2006 2007*NegaraNilai ImporBMTarif Ratarata(%)** Nilai Impor BM Tarif Ratarata(%)** Nilai Impor BM Tarif Ratarata(%)**ASEAN 142,2 3,8 2,8 154,3 3,2 2,8 176,2 4.5 2,7Cina 29,7 1,3 9,6 33,6 1,6 9,5 36 1,7 6,2Korea 14,7 0,5 9,9 12,6 0,4 9,5 14,3 0,4 6,6Jepang*** 65 2,2 9,9 49,2 1,4 9,5 51,8 0,7 7,8Lainnya 308,2 7 9,9 310,7 5,5 9,5 297 7,1 7,8Total 559,7 14,9 8,4 561.8 12,1 8,1 575,3 14,4 6,2* <strong>RAPBN</strong>-P** Tarif Rata-rata diperoleh dari perhitungan rata-rata sederhana (simple average tarif )*** Economic Partnership Agreement (EPA) Indonesia-Jepang belum berlakuSumber: Departemen <strong>Keuangan</strong> <strong>dan</strong> BPS (diolah)Di lain sisi, ASEAN-Korea FTA mulai dilaksanakan pada bulan Juli 2007, sehingga nilaiimpor dari Korea ke Indonesia diharapkan akan meningkat sebesar Rp1,7 triliun (lihatBoks III.3.). Demikian pula dengan penerapan ASEAN-China FTA nilai impor dari Chinadiharapkan semakin meningkat dalam tahun 2007 menjadi sekitar Rp35,9 triliun daritahun sebelumnya yang mencapai Rp33,6 triliun.NK <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>III-17

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!