12.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Perkembangan Ekonomi <strong>dan</strong> Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>Bab IIoleh asing yang cukup besar juga mempengaruhi perilaku investor domestik, sepertireksa<strong>dan</strong>a <strong>dan</strong> asuransi untuk menambah pembelian sehingga mendorong peningkatanharga SUN <strong>dan</strong> turunnya yield jangka menengah hingga mencapai 9,2 persen pada akhirtahun 2006. Seiring dengan meningkatnya harga SUN, volume perdagangan <strong>dan</strong>frekuensi transaksi juga terus meningkat, terutama didukung oleh tambahan penerbitanSUN yang dilakukan pemerintah sepanjang tahun 2006.Stabilitas perekonomian nasional dalam tahun 2006 juga dipengaruhi oleh harga minyakmentah di pasar internasional yang masih tinggi. Tingginya harga minyak mentah iniselain dipengaruhi oleh faktor fundamental akibat peningkatan permintaan yang lebihbesar dibandingkan penawaran, juga dipicu oleh sentimen negatif yang muncul akibatketegangan geopolitik di Timur Tengah, serta isu nuklir Iran <strong>dan</strong> Korea Utara. Kondisiini telah mendorong naiknya harga rata-rata minyak mentah Indonesia (IndonesianCrude oil Price, ICP) dari US$51,8 per barel dalam tahun 2005 menjadi US$63,8 perbarel. Sementara itu, realisasi lifting minyak mentah Indonesia dalam tahun 2006mencapai 0,959 juta barel per hari, lebih rendah dibandingkan dengan realisasi liftingminyak tahun 2005.US$/barrel807060504030Grafik II.14Perkembangan Harga Minyak DuniaDesJanFebMarAprMeiJunJulAgstSepOktNovDesJanFebMarAprMeiJunJulAgstSepOktNovDes2004 2005 2006OPEC WTI Brent ICPSumber: Pertamina, Bloomberg, IMF, diolahKecenderungan menurunnyavolume lifting minyak yangterjadi dalam beberapa tahunterakhir terkait dengan masihcukup tingginya naturaldeclining sumur-sumurminyak mentah yang sudahtua yang diperkirakan berkisarantara 5 - 11 persen per tahun.Disamping itu masih belumdapat berproduksinya sumursumurminyak baru secaraoptimal menyebabkansulitnya upaya penambahanjumlah produksi minyakmentah Indonesia.Dari sisi eksternal, seiring dengan perkembangan ekonomi global <strong>dan</strong> domestik yangcukup kondusif, posisi neraca pembayaran Indonesia (NPI) dalam tahun 2006memperlihatkan kinerja yang menggembirakan dengan mencatat surplus sebesarUS$14.509 juta, jauh lebih tinggi dibanding surplus tahun sebelumnya sebesar US$446juta (Tabel II.1). Peningkatan surplus NPI ini didukung oleh surplus transaksi berjalanserta transaksi modal <strong>dan</strong> finansial yang meningkat. Peningkatan surplus neraca transaksiberjalan dari US$278 juta (0,1 persen PDB) menjadi US$9.976 juta (2,7 persen PDB),terutama disebabkan oleh peningkatan surplus neraca perdagangan barang (tradebalance) yang jauh lebih tinggi daripada peningkatan defisit neraca jasa-jasa. Surplusneraca perdagangan dalam tahun 2006 mencapai US$29.636 juta, atau meningkat sekitar69,0 persen dibanding posisinya dalam tahun 2005, terutama didorong olehmeningkatnya ekspor <strong>dan</strong> melambatnya pertumbuhan impor.NK <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>II-13

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!