12.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab II Perkembangan Ekonomi <strong>dan</strong> Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>pertumbuhan ekonomi. Selain itu dalam tahun 2006, telah terjadi sejumlah bencanaseperti gempa bumi di beberapa wilayah Indonesia serta wabah flu burung (AvianInfluenza) yang cukup mempengaruhi kondisi perekonomian nasional dalam tahun 2006.Selain dipengaruhi oleh perkembangan kondisi eksternal <strong>dan</strong> internal tersebut,pelaksanaan APBN Tahun 2006 juga dipengaruhi oleh implementasi berbagai kebijakanfiskal yang telah direncanakan Pemerintah, baik di bi<strong>dan</strong>g perpajakan, belanja negara,maupun pembiayaan, sejalan dengan arah <strong>dan</strong> sasaran yang telah ditetapkan dalamRencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2006. Upaya konsolidasi <strong>dan</strong> stimulus fiskalmenghasilkan realisasi defisit anggaran dalam APBN Tahun 2006 terkendali pada tingkat0,9 persen terhadap PDB (dari targetnya 1,3 persen terhadap PDB). Tingkat defisit tersebutsedikit lebih tinggi dibandingkan dengan defisit anggaran dalam tahun 2005 yangmencapai 0,5 persen terhadap PDB. Defisit anggaran tahun 2005 yang mencapai 0,5persen terhadap PDB terkait erat dengan terlambatnya pelaksanaan DIPA 2005 akibatpenerapan sistem penganggaran baru. Sementara itu kenaikan defisit anggaran dalamtahun 2006 terkait erat dengan lebih rendahnya realisasi penerimaan perpajakan akibatmelambatnya kinerja perekonomian nasional pada satu sisi, <strong>dan</strong> meningkatnya belanjanegara baik belanja pusat maupun daerah serta pelaksanaan DIPA luncuran tahun 2005.Terkendalinya tingkat defisit setelah krisis ekonomi, tidak terlepas dari keberhasilanberbagai kebijakan peningkatan pendapatan negara baik perpajakan maupun nonperpajakan pada satu sisi, serta peningkatan efisiensi <strong>dan</strong> efektifitas belanja negara yangdiikuti dengan pembaharuan pengelolaan keuangan negara pada sisi lain. Kontribusipositif terhadap laju defisit yang terkendali (manageable) juga dihasilkan oleh perbaikanpengelolaan utang negara yang dilakukan sejalan dengan arah kebijakan konsolidasifiskal yang telah menjadi fokus pemerintah dalam beberapa tahun terakhir. Sementaraitu, rasio stok utang dalam tahun 2006 berhasil diturunkan menjadi 39,0 persen terhadapPDB sebagai kelanjutan dari langkah penurunan rasio stok utang terhadap PDB dalambeberapa tahun terakhir.Pendapatan Negara <strong>dan</strong> HibahPendapatan negara <strong>dan</strong> hibah mempunyai peran yang sangat penting <strong>dan</strong> strategis dalamupaya meningkatkan kapasitas fiskal, baik dalam membiayai anggaran belanja negara,mengendalikan defisit anggaran, maupun menjaga <strong>dan</strong> memantapkan ketahanan fiskaltriliun rupiahGrafik II.29Perkembangan Pendapatan Negara <strong>dan</strong> Hibah60050040030020010002005 2006 2007Penerimaan Perpajakan PNBP HibahSum ber: Departem en <strong>Keuangan</strong>yang berkelanjutan. Sejalan denganperkembangan aktivitas perekonomianserta berbagai langkah perbaikankebijakan <strong>dan</strong> administrasi di bi<strong>dan</strong>gperpajakan <strong>dan</strong> Pendapatan NegaraBukan Pajak (PNBP) yang telah ditempuh,kinerja pendapatan negara <strong>dan</strong> hibahdalam beberapa tahun terakhir terusmengalami peningkatan. Dalam tahun2006, pendapatan negara <strong>dan</strong> hibahmencapai sebesar Rp638,0 triliun (19,1persen terhadap PDB), lebih tinggiII-36 NK <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!