12.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab IV Kebijakan <strong>Anggaran</strong> Belanja Pemerintah Pusat <strong>2008</strong>se<strong>dan</strong>gkan prevalensi gizi kurang <strong>dan</strong> gizi buruk menurun dari 34,4 persen (1999) menjadi28,0 persen (2005). Seiring dengan itu, laju pertumbuhan penduduk semakin terkendali,yaitu menurun dari 1,30 persen pada tahun 2005 menjadi 1,28 persen pada tahun 2006,<strong>dan</strong> diperkirakan menjadi 1,27 persen pada tahun 2007; angka fertilitas total menurundari 2,23 per perempuan pada tahun 2005 menjadi 2,21 per perempuan pada tahun 2006<strong>dan</strong> diperkirakan menjadi 2,19 per perempuan pada tahun 2007; persentase pasanganusia subur yang tidak terlayani (unmetneed) program keluarga berencana (KB) menurundari 8,0 persen pada tahun 2005 menjadi 7,6 persen pada tahun 2006 <strong>dan</strong> diperkirakanmenjadi 7,2 persen pada tahun 2007, se<strong>dan</strong>gkan peserta KB laki-laki meningkat dari 2,2persen pada tahun 2005 menjadi 2,7 persen pada tahun 2006 <strong>dan</strong> diperkirakan menjadi3,2 persen pada tahun 2007.Sementara itu, upaya perbaikan mutu lingkungan hidup <strong>dan</strong> pengelolaan sumber dayaalam, sebagai sasaran keempat dalam agenda meningkatkan kesejahteraan masyarakat,dalam kurun waktu yang sama diprioritaskan kepada penanganan bagi korban bencanaalam, baik berupa pembangunan kembali rumah-rumah yang hancur atau rusak beratakibat bencana alam, maupun pemulihan ekonomi masyarakat pasca bencana. Dalamperiode tersebut, telah dilanjutkan rehabilitasi <strong>dan</strong> rekonstruksi pasca bencana gempa<strong>dan</strong> tsunami akhir 2004 di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam <strong>dan</strong> Kepulauan NiasProvinsi Sumatera Utara, pemulihan wilayah pasca bencana gempa bumi 27 Mei 2006di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta <strong>dan</strong> Jawa Tengah, Sumatera Barat, sertapemulihan terhadap akibat bencana alam lainnya, diantaranya gempa <strong>dan</strong> tsunami diwilayah Pangandaran, banjir ban<strong>dan</strong>g di wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara,Sulawesi Tengah serta Sumatera bagian utara. Musibah lain yang telah diupayakanpenanganannya dalam tahun 2006 <strong>dan</strong> 2007 adalah wabah flu burung. Dampak daripenyakit ini sangat besar, baik berupa kerugian akibat matinya unggas, maupunterjadinya korban manusia yang terus meningkat. Dalam rangka meningkatkan upayapencegahan <strong>dan</strong> penanggulangan wabah flu burung, dalam tahun 2006 telah disusunRencana Strategis Nasional Pengendalian Flu Burung <strong>dan</strong> Kesiapsiagaan MenghadapiPandemi Influenza 2006-<strong>2008</strong> sebagai acuan bagi upaya lintas sektor <strong>dan</strong> acuan bagikerjasama dengan lembaga internasional.Pada sasaran meningkatnya kuantitas <strong>dan</strong> kualitas infrastruktur penunjangpembangunan, dalam kurun waktu yang sama, telah banyak kemajuan yang dicapaipada pembangunan infrastruktur sumber daya air, transportasi, energi, serta perumahan<strong>dan</strong> permukiman. Di bi<strong>dan</strong>g infrastruktur sumber daya air, dalam tahun 2006 telahdapat ditingkatkan penyediaan air untuk usaha tani, dengan terlaksananya peningkatanjaringan irigasi seluas 219,4 ribu hektar, rehabilitasi jaringan irigasi seluas 817,6 ribuhektar, operasi <strong>dan</strong> pemeliharaan pada jaringan irigasi <strong>dan</strong> rawa seluas 2,16 juta hektaryang merupakan kewenangan pemerintah pusat (lebih dari 3.000 hektar), rehabilitasi/peningkatan jaringan rawa seluas 174 ribu hektar, serta pencetakan sawah-sawah baruberirigasi di wilayah layanan jaringan irigasi. Selain itu, juga dialokasikan Dana AlokasiKhusus (DAK) untuk rehabilitasi jaringan irigasi yang menjadi kewenangan pemerintahdaerah (kurang dari 3.000 hektar). Sementara itu, upaya peningkatan penyediaan airbaku bagi kebutuhan non-pertanian (terutama untuk industri <strong>dan</strong> permukiman), dalamperiode yang sama, telah dapat dipenuhi dengan terlaksananya rehabilitasi prasaranaair baku sebanyak 58 buah, pembangunan saluran air baku dengan kapasitas terpasang3,58 meter kubik per detik, pembangunan 228 buah embung atau bendung untukIV-10 NK <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!