12.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab II Perkembangan Ekonomi <strong>dan</strong> Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>2.4.6.2. Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM)Salah satu aspek reformasi penganggaran yang diperkenalkan dalam Un<strong>dan</strong>g-un<strong>dan</strong>gNomor 17 Tahun 2003 tentang <strong>Keuangan</strong> Negara adalah aspek pendekatanpenganggaran, yang meliputi anggaran berbasis kinerja (Perfomance Based Budgeting),penganggaran terpadu (Unified Budget), <strong>dan</strong> kerangka pengeluaran jangka menengah(Medium Term Expenditure Framework). Sebagai implementasi dari anggaran berbasiskinerja (Perfomance Based Budgeting), Pemerintah telah mengeluarkan PeraturanPemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah <strong>dan</strong> PeraturanPemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja <strong>dan</strong> <strong>Anggaran</strong>Kementerian/Lembaga sebagai operasionalisasi kebijakan penganggaran berbasis kinerja.<strong>Anggaran</strong> berbasis kinerja merupakan proses penyusunan anggaran denganmemperhatikan keterkaitan antara pen<strong>dan</strong>aan dengan keluaran <strong>dan</strong> hasil, termasukefisiensi dalam pencapaiannya, se<strong>dan</strong>gkan penganggaran terpadu, yang mulai diterapkansejak tahun anggaran 2005, merupakan format baru yang mengubah format anggaranbelanja negara dengan menyatukan anggaran belanja rutin <strong>dan</strong> anggaran belanjapembangunan, serta reklasifikasi belanja Pemerintah Pusat. Sementara itu, KPJM yangdiharapkan dapat mulai diterapkan pada tahun <strong>2008</strong>, merupakan pendekatanpenganggaran berdasarkan kebijakan. Pengambilan keputusan terhadap kebijakantersebut dilakukan dalam perspektif lebih dari satu tahun anggaran, denganmempertimbangkan implikasi biaya keputusan yang bersangkutan pada tahunberikutnya yang dituangkan dalam sebuah prakiraan maju.Penerapan KPJM dilandasi pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: (i) perspektifpenganggaran satu tahunan tidak mampu mengakomodasi dampak di masa depan darikebijakan-kebijakan yang ada hingga saat ini; (ii) belum terintegrasikannya prosesperumusan kebijakan, perencanaan <strong>dan</strong> penganggaran; serta (iii) dibutuhkannya sistempenganggaran yang lebih responsif, yang dapat memenuhi tuntutan peningkatan kinerja,kualitas layanan, <strong>dan</strong> efisiensi pemanfaatan sumberdaya. Dengan a<strong>dan</strong>ya KPJMdiharapkan dapat tersedia suatu alat <strong>dan</strong> media untuk menyelaraskan perumusankebijakan pengeluaran dengan kemampuan penyediaan <strong>dan</strong>a, <strong>dan</strong> pengeluaranpemerintah yang lebih mencerminkan prioritas Pemerintah. Selain itu, dengan a<strong>dan</strong>yasuatu KPJM, proyeksi pengeluaran pemerintah dapat selalu disesuaikan dengan proyeksiketersediaan sumber <strong>dan</strong>a yaitu berdasarkan proyeksi APBN jangka menengah, yangkonsisten dengan target-target fiskal <strong>dan</strong> kerangka keseimbangan ekonomi makro yangdiinginkan. Kondisi tersebut dimungkinkan karena KPJM merupakan proyeksi denganproses bergulir (rolling process) yang setiap tahun dimutakhirkan (up-dated) berdasarkandata realisasi yang paling terkini. Hal ini dimaksudkan untuk mengoreksiketidakseimbangan antara kemampuan pembiayaan dengan permintaan <strong>dan</strong>a yangdiajukan oleh Kementerian/Lembaga. KPJM yang berfungsi dengan baik harus dapatmenunjukkan: (i) keterkaitan antara prioritas pemerintah dengan anggaran; (ii) a<strong>dan</strong>yatrade off di antara berbagai pilihan kebijakan yang saling bersaing (competing policies);(iii) keterkaitan anggaran dengan kebijakan yang dipilih; serta (iv) peningkatan outcomemelalui peningkatan transparansi, akuntabilitas <strong>dan</strong> predictibility pen<strong>dan</strong>aan.Manfaat KPJM bagi Pemerintah antar lain: pertama, KPJM dapat berperan dalammemelihara kelanjutan fiskal (fiscal sustainability) <strong>dan</strong> meningkatkan disiplin fiskal.Kedua, KPJM dapat meningkatkan keterkaitan antara proses perencanaan dengan prosesII-60 NK <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!