12.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

PendahuluanBab IDampak dari kebijakan fiskal terhadap perekonomian pada tahun <strong>2008</strong> dapat dilihatdari dampak <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong> terhadap tiga besaran pokok, yaitu: (i) Dampak terhadapsektor riil (permintaan agregat). Dalam tahun <strong>2008</strong>, komponen konsumsi pemerintahdalam <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong> mencapai Rp377,2 triliun atau sekitar 8,8 persen dari PDB. Sejalandengan komitmen pemerintah dalam upaya pemantapan pelaksanaan desentralisasifiskal, kontribusi terbesar dalam pembentukan konsumsi pemerintah berasal darikomponen belanja barang <strong>dan</strong> jasa oleh daerah yang mencapai Rp183,5 triliun. Se<strong>dan</strong>gkankomponen pembentukan modal tetap domestik bruto (PMTDB) mencapai Rp189,9 triliun(4,4 persen dari PDB). Dengan stimulus belanja barang <strong>dan</strong> jasa serta PMTB, makaperekonomian dapat dipacu lebih tinggi; (ii) Dampak terhadap sektor moneter. Secaratotal, transaksi keuangan pemerintah dalam tahun <strong>2008</strong> diperkirakan akan berdampakekspansif sebesar Rp59,4 triliun (1,4 persen dari PDB). Tetap ekspansifnya operasi fiskalpemerintah tersebut konsisten dengan upaya pemerintah untuk memberikan stimulusfiskal secara terukur dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi melalui belanjapemerintah. Dengan stimulus ini diharapkan pertumbuhan ekonomi tahun <strong>2008</strong> akanmeningkat lebih tinggi; (iii) Dampak Neraca Pembayaran (Ca<strong>dan</strong>gan Devisa). Secarakeseluruhan dampak operasi keuangan Pemerintah diperkirakan meningkatkan jumlahca<strong>dan</strong>gan devisa nasional sebesar Rp61,4 triliun atau sekitar US$6,8 miliar (asumsi nilaitukar Rp9.100/US$), lebih rendah bila dibandingkan dengan <strong>RAPBN</strong>-P tahun 2007sebesar Rp62,6 triliun atau setara dengan US$6,9 miliar. Hal tersebut didasarkanperkiraan transaksi berjalan pemerintah yang mengalami surplus sebesar Rp93,4 triliun,se<strong>dan</strong>gkan transaksi modal pemerintah mengalami defisit sebesar Rp32,0 triliun.Perlu dicatat, seperti juga yang terjadi di negara-negara lain, dewasa ini kebijakan fiskalmasih sangat penting, namun perannya sebagai sumber pertumbuhan (source of growth)cenderung berkurang dibandingkan dengan peran sektor swasta yang memangdiharapkan akan semakin meningkat. Dewasa ini <strong>dan</strong> di masa depan peran pemerintahlebih difokuskan sebagai regulator.Peran lain yang juga amat penting dari kebijakan fiskal adalah peran redistribusi <strong>dan</strong>alokasi anggaran pemerintah dalam upaya penanggulangan kemiskinan <strong>dan</strong> peningkatankesejahteraan rakyat. Dalam konteks ini, kebijakan fiskal dapat dipergunakan untukmempengaruhi sektor-sektor ekonomi atau kegiatan tertentu, untuk menyeimbangkanpertumbuhan pendapatan antarsektor ekonomi, antardaerah, atau antargolonganpendapatan. Peran kebijakan fiskal juga menjadi penting dalam menanggulangi dampakyang ditimbulkan oleh bencana alam, wabah penyakit, <strong>dan</strong> konflik sosial.Di dalam peran strategis kebijakan fiskal, hal lain yang tak boleh dilupakan adalah prosespolitik anggaran yang terdiri dari perencanaan, implementasi <strong>dan</strong> pertanggungjawabankebijakan fiskal. Hal ini menjadi penting mengingat Indonesia adalah negara yang se<strong>dan</strong>gdalam transisi menuju demokratisasi. Implikasinya, kebijakan fiskal direncanakan,ditetapkan <strong>dan</strong> dilaksanakan melalui proses yang transparan, <strong>dan</strong> prosedur yang relatifpanjang, <strong>dan</strong> harus melibatkan peran <strong>dan</strong> persetujuan berbagai pihak. Ini adalahkonsekuensi logis dari peningkatan transparansi, demokratisasi <strong>dan</strong> keterlibatan seluruhelemen masyarakat dalam kehidupan berbangsa <strong>dan</strong> bernegara. Oleh karena itu, kuncikeberhasilan kebijakan fiskal akan sangat terletak pada pemahaman bersama akanpentingnya perencanaan yang baik, pelaksanaan yang efektif, <strong>dan</strong> pertanggungjawabanNK <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>I-3

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!