12.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Pembiayaan Defisit <strong>Anggaran</strong>, Pengelolaan Utang, <strong>dan</strong> Risiko FiskalBab VIpembelian Obligasi Negara. Sementara itu, dalam rangka menurunkan risiko refinancing,sepanjang tahun 2006 telah dilakukan penukaran (debt switching) SBN yang jatuh tempo2007-2009 dengan SBN jatuh tempo lebih panjang sebesar Rp31,2 triliun. Penukaran inidilakukan dengan pertimbangan pada tahun-tahun tersebut tingkat risiko refinancing utangyang dihadapi Pemerintah sangat tinggi, sehingga perlu dikelola <strong>dan</strong> diantisipasi sejak dini.Berbeda dengan SBN, realisasi pembiayaan melalui pinjaman luar negeri secara neto dalamkurun waktu 2004-2006 menunjukkan kecenderungan terjadinya negatif pembiayaan (netoutflow), dimana tambahan utang baru yang berasal dari pinjaman luar negeri jauh lebihkecil dari pada utang yang harus dibayar kembali. Dalam tahun 2004 pembiayaan netopinjaman luar negeri mencapai negatif Rp23,0 triliun yang terdiri dari penarikan pinjamansebesar Rp23,5 triliun <strong>dan</strong> pembayaran cicilan pokok sebesar Rp46,5 triliun. Penarikanpinjaman luar negeri tersebut terdiri dari pinjaman program sebesar Rp5,0 triliun <strong>dan</strong>pinjaman proyek sebesar Rp18,5 triliun. Dalam tahun 2005 realisasi pinjaman luar negerineto mencapai sebesar negatif Rp10,3 triliun yang berasal dari penarikan pinjaman sebesarRp26,8 triliun, yang berasal dari penarikan pinjaman program sebesar Rp12,3 triliun <strong>dan</strong>penarikan pinjaman proyek sebesar Rp14,5 triliun, <strong>dan</strong> pembayaran cicilan pokok sebesarRp37,1 triliun. Selanjutnya, dalam tahun 2006 realisasi pinjaman luar negeri neto mencapainegatif R26,6 triliun yang berasal dari penarikan pinjaman program sebesar Rp13,6 triliun,pinjaman proyek sebesar Rp12,5 triliun <strong>dan</strong> pembayaran cicilan pokok sebesar Rp52,7 triliun.6.2.1.5. Realisasi <strong>dan</strong> Proyeksi Pembiayaan Utang Tahun 2007Sampai dengan semester I tahun anggaran 2007, perkiraan realisasi pembiayaan melaluiSBN neto (Rupiah <strong>dan</strong> valas) adalah sebesar Rp34,2 triliun atau 84,3 persen dari target SBNneto dalam APBN 2007 sebesar Rp 40,6 triliun. Perkiraan realisasi pembiayaan SBN tersebutberasal dari penerbitan Obligasi Negara dalam negeri sebesar Rp32,6 triliun, Obligasi Negaravalas sebesar Rp13,6 triliun, surat perbendaharaan negara Rp3,9 triliun, <strong>dan</strong> ORI sebesarRp6,2 triliun, serta pelunasan pokok SBN sebesar Rp22,1 triliun yang terdiri dari pelunasanObligasi Negara dalam negeri sebesar Rp8,4 triliun <strong>dan</strong> pelunasan SRBI-01/MK/2003 (SRBI-01) sebesar Rp13,7 triliun. Besarnya realisasi SBN neto pada paruh pertama tahun anggarandisebabkan yield SBN jangka panjang pada awal tahun masih relatif rendah, sehingga untukmemanfaatkan momentum pasar, dilakukan kebijakan front-loading. Apabila sampai denganakhir tahun terdapat kelebihan pembiayaan dibanding target/kebutuhan pembiayaan defisit,maka Pemerintah dapat menggunakan kelebihan tersebut untuk kepentingan portfoliomanagement dalam rangka mengurangi risiko utang, sehingga pada akhir tahun anggarantambahan nilai bersih utang tidak melampaui yang telah ditargetkan.Dengan perkiraan pencapaian sampai akhir semester I tersebut, maka hingga akhir tahunanggaran masih akan terdapat kekurangan pembiayaan SBN neto terhadap APBN sebesarRp6,4 triliun. Apabila memperhitungkan kebutuhan pembayaran pokok yang akan jatuhtempo pada semester II 2007, maka masih diperlukan penerbitan SBN baru sebesar Rp25,4triliun. Apabila kebutuhan tambahan pembiayaan dalam rangka <strong>RAPBN</strong>-P 2007diperhitungkan pula, maka masih diperlukan penerbitan SBN baru sebesar Rp43,3 triliun.Kebutuhan pembiayaan SBN tersebut, direncanakan seluruhnya akan dipenuhi melaluipenerbitan di dalam negeri baik dalam bentuk Obligasi Negara, SPN <strong>dan</strong> ORI.NK <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>VI-39

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!