12.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab VKebijakan Desentralisasi Fiskal <strong>dan</strong> Pengelolaan <strong>Keuangan</strong> Daerahbanyak disebabkan oleh tidak tersedianya instrumen pengelolaan keuangan daerah yangmenyeluruh <strong>dan</strong> terintegrasi.Pengelolaan keuangan daerah merupakan pelaksanaan kewenangan pemerintah daerahsebagaimana ditetapkan dalam UU Nomor 32 <strong>dan</strong> 33 Tahun 2004. Beberapa peraturanperun<strong>dan</strong>g-un<strong>dan</strong>gan lainnya yang menjadi acuan dalam pengelolaan keuangan daerahadalah UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang <strong>Keuangan</strong> Negara, UU Nomor 1 Tahun 2004tentang Perbendaharaan Negara, UU Nomor 15 tahun 2004 tentang PemeriksaanPengelolaan <strong>dan</strong> Tanggung Jawab <strong>Keuangan</strong> Negara, <strong>dan</strong> UU Nomor 25 Tahun 2004tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.Untuk melaksanakan pengelolaan keuangan daerah tersebut, pemerintah telahmenerbitkan PP Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan <strong>Keuangan</strong> Daerah, yangmengatur secara komprehensif <strong>dan</strong> terpadu (omnibus regulation) dari berbagai UUtersebut diatas, yang bertujuan untuk memudahkan dalam pelaksanaannya, <strong>dan</strong> tidakmenimbulkan multitafsir dalam penerapannya. Peraturan dimaksud memuat berbagaikebijakan terkait dengan perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, <strong>dan</strong>pertanggungjawaban keuangan daerah. Dengan demikian, daerah dapat mewujudkanpengelolaan keuangan dengan efektif <strong>dan</strong> efisien. Di samping itu, diharapkan dapatdiwujudkan tata kelola pemerintahan yang baik yang memiliki tiga pilar utama, yaitutransparansi, akuntabilitas, <strong>dan</strong> partisipatif.Pengaturan pada aspek perencanaan diarahkan agar seluruh proses penyusunan APBDsemaksimal mungkin dapat menunjukkan latar belakang pengambilan keputusan dalampenetapan arah kebijakan umum, skala prioritas <strong>dan</strong> penetapan alokasi, serta distribusisumber daya dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Oleh karenanya, proses <strong>dan</strong>mekanisme penyusunan APBD yang diatur dalam PP tersebut akan memperjelas siapabertanggung jawab apa, sebagai landasan pertanggungjawaban, baik antara eksekutif<strong>dan</strong> DPRD, maupun di lingkungan internal eksekutif itu sendiri.Pengelolaan keuangan daerah juga menerapkan prinsip anggaran berbasis kinerja. Olehkarena itu, dokumen penyusunan anggaran yang disampaikan oleh masing-masingsatuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang disusun dalam format Rencana Kerja <strong>dan</strong><strong>Anggaran</strong> (RKA) SKPD harus betul-betul dapat menyajikan informasi yang jelas tentangtujuan, sasaran, serta korelasi antara besaran anggaran (beban kerja <strong>dan</strong> harga satuan)dengan manfaat <strong>dan</strong> hasil yang ingin dicapai atau diperoleh masyarakat dari suatukegiatan yang dianggarkan. Dalam hal ini, penerapan anggaran berbasis kinerjamengandung makna bahwa setiap penyelenggara negara berkewajiban untukbertanggungjawab atas hasil proses <strong>dan</strong> penggunaan sumber dayanya.Beberapa prinsip dalam disiplin anggaran yang perlu diperhatikan dalam penyusunananggaran daerah antara lain: (i) pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraanyang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan,se<strong>dan</strong>gkan belanja yang dianggarkan merupakan batas tertinggi pengeluaran belanja;(ii) penganggaran pengeluaran harus didukung dengan a<strong>dan</strong>ya kepastian tersedianyapenerimaan dalam jumlah yang cukup <strong>dan</strong> tidak dibenarkan melaksanakan kegiatanyang belum tersedia atau tidak mencukupi kredit anggarannya dalam APBD/PerubahanAPBD; <strong>dan</strong> (iii) semua penerimaan <strong>dan</strong> pengeluaran daerah dalam tahun anggaran yangbersangkutan harus dimasukkan dalam APBD, <strong>dan</strong> dilakukan melalui rekening kas umumdaerah.V-40 NK <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!