12.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab VKebijakan Desentralisasi Fiskal <strong>dan</strong> Pengelolaan <strong>Keuangan</strong> Daeraha<strong>dan</strong>ya indikator kinerja, khususnya output (keluaran) <strong>dan</strong> outcome (hasil), standarpelayanan minimal yang harus dipenuhi oleh pemerintah daerah, standar analisabiaya, <strong>dan</strong> biaya standar keluaran yang dihasilkan.(iv) Klasifikasi anggaran berdasarkan organisasi, fungsi, <strong>dan</strong> jenis belanja;Dalam rangka meningkatkan kualitas informasi keuangan, Pemerintah Daerahmenggunakan klasifikasi anggaran yang terdiri dari klasifikasi menurut organisasi,fungsi, <strong>dan</strong> jenis belanja.Yang dimaksud dengan klasifikasi belanja menurut organisasi adalah klasifikasiyang disesuaikan dengan susunan organisasi pemerintahan daerah, seperti DPRD,kepala daerah <strong>dan</strong> wakil kepala daerah, sekretariat daerah, sekretariat DPRD,kecamatan, lembaga teknis daerah, <strong>dan</strong> kelurahan.Klasifikasi belanja menurut fungsi terdiri dari klasifikasi belanja berdasarkan urusanpemerintahan <strong>dan</strong> klasifikasi fungsi pengelolaan keuangan negara. Klasifikasibelanja berdasarkan urusan pemerintahan diklasifikasikan menurut kewenanganpemerintahan provinsi <strong>dan</strong> kabupaten/kota. Klasifikasi belanja menurut fungsiuntuk tujuan keselarasan <strong>dan</strong> keterpaduan pengelolaan keuangan negara terdiriatas fungsi pelayanan umum, ketertiban <strong>dan</strong> keamanan, ekonomi, lingkunganhidup, perumahan <strong>dan</strong> fasilitas umum, kesehatan, pariwisata <strong>dan</strong> budaya, agama,pendidikan, serta perlindungan sosial.(v) Perubahan dari single entry menjadi double entry;Perubahan dalam pencatatan transaksi oleh pemerintah daerah dari pencatatansingle entry menjadi double entry, memungkinkan pemerintah daerah untuk dapatmembuat laporan keuangan, yang terdiri dari Neraca, Laporan Arus Kas, <strong>dan</strong>Catatan atas Laporan <strong>Keuangan</strong>.(vi) Sistem Akuntansi Pemerintahan yang mengacu pada Standar AkuntansiInternasional;Sistem akuntansi pemerintahan daerah merupakan salah satu bagian dari sistempengelolaan keuangan daerah yang berfokus pada standar bentuk <strong>dan</strong> isi laporanpertanggungjawaban keuangan daerah agar laporan keuangan tersebut dapatmenghasilkan informasi yang berguna bagi para stakeholder.Dalam rangka penyusunan laporan keuangan yang baku/standar, pemerintah telahmembentuk Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) yang bertugas untukmenyusun suatu standar akuntansi pemerintahan. Hasil kerja KSAP adalahPeraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar AkuntansiPemerintahan (SAP) yang menjadi acuan Pemerintah Daerah dalam membuatPeraturan Daerah tentang Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah (SAPD). SAPDtersebut akan menjadi sarana bagi daerah untuk menyusun laporanpertanggungjawaban keuangan (LPJ).(vii) <strong>Anggaran</strong> berdasarkan Medium Term Expenditure Framework (MTEF).Kerangka pengeluaran jangka menengah (MTEF) adalah pendekatanpenganggaran berdasarkan pendekatan dengan pengambilan keputusan terhadapV-32 NK <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!