12.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab IV Kebijakan <strong>Anggaran</strong> Belanja Pemerintah Pusat <strong>2008</strong>bencana kualitas sumber daya manusia, khususnya akses masyarakat terhadappendidikan <strong>dan</strong> kesehatan makin meningkat, serta tingkat pengangguran cenderungmenurun. Walaupun demikian, berbagai program <strong>dan</strong> upaya yang telah dilakukan untukmenurunkan tingkat kemiskinan, <strong>dan</strong> mempercepat pemerataan pembangunan masihbelum membuahkan hasil yang optimal seperti yang diharapkan.Stabilitas ekonomi yang terjaga baik, tercermin dari stabilnya nilai tukar rupiah,menurunnya tingkat suku bunga, serta terkendalinya laju inflasi. Nilai tukar rupiah yangdalam tahun 2005 rata-rata mencapai Rp9.705 per US$, dalam tahun 2006 menguat5,5 persen menjadi rata-rata Rp9.164 per US$, <strong>dan</strong> dalam tahun 2007 diharapkan stabilpada kisaran rata-rata Rp9.100 per US$ (cenderung menguat dibanding dengan perkiraanawal rata-rata Rp9.300 per US$ pada asumsi APBN 2007). Sementara itu, tingkat sukubunga acuan BI (BI Rate) menurun dari 12,75 persen pada akhir tahun 2005 menjadi9,75 persen pada bulan Desember 2006, <strong>dan</strong> diperkirakan menjadi 8,0 persen pada akhirtahun 2007. Perbaikan stabilitas nilai tukar <strong>dan</strong> suku bunga tersebut telah mendorongmeningkatnya ekspektasi <strong>dan</strong> kepercayaan para pelaku ekonomi terhadap perbaikankinerja ekonomi makro seperti ditunjukkan dengan meningkatnya indeks harga sahamgabungan (IHSG) dari 1.162,6 poin pada akhir tahun 2005 menjadi 1.805,5 poin (naik55,3 persen) pada akhir tahun 2006, <strong>dan</strong> meningkat menjadi 2.348,7 poin pada akhirJuli 2007. Perbaikan stabilitas ekonomi makro dimaksud pada akhirnya bermuara padapenurunan laju inflasi (y-o-y) dari 17,1 persen pada tahun 2005 menjadi 6,6 persen padatahun 2006, <strong>dan</strong> diperkirakan terkendali pada kisaran 6,5 persen pada tahun 2007.Dengan stabilitas ekonomi makro yang terjaga baik, <strong>dan</strong> didukung oleh permintaaneksternal yang kuat, maka pertumbuhan ekonomi yang sebelumnya melambat, secarabertahap telah mulai pulih kembali. Dalam tahun 2005 <strong>dan</strong> 2006, pertumbuhan ekonomiIndonesia mencapai sekitar 5,68 persen <strong>dan</strong> 5,48 persen, <strong>dan</strong> diperkirakan meningkatmenjadi 6,3 persen pada tahun 2007. Dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi dalamtahun 2006 terutama didorong oleh ekspor barang <strong>dan</strong> jasa, serta konsumsi pemerintahyang masing-masing tumbuh dengan 9,2 persen <strong>dan</strong> 9,6 persen. Sementara itu,pembentukan modal tetap bruto (investasi) hanya tumbuh sebesar 2,9 persen.Dilihat dari PDB menurut lapangan usaha, pertumbuhan sektor Pertanian yang dalamtahun 2005 mencapai 2,7 persen, dalam tahun 2006 meningkat menjadi 3,0 persen, <strong>dan</strong>tahun 2007 diperkirakan sebesar 2,7 persen. Pertumbuhan sektor pertanian tersebutdidukung oleh peningkatan produksi berbagai komoditi pangan <strong>dan</strong> hortikultura,perkebunan, peternakan, <strong>dan</strong> perikanan, yang berdampak pada terjaganya ketersediaanpangan nasional. Produksi padi yang pada tahun 2005 mencapai 54,2 juta ton gabahkering giling (GKG), meningkat menjadi 54,5 juta ton GKG pada tahun 2006, <strong>dan</strong>berdasarkan ARAM II diperkirakan 55,1 juta ton GKG pada tahun 2007. DepartemenPertanian memperkirakan sasaran ATAP 2007 sebesar 58,1 juta ton akan dapat dicapai.Seiring dengan itu, pertumbuhan PDB subsektor perkebunan meningkat dari 2,5 persenpada tahun 2005, menjadi 3,2 persen pada tahun 2006, <strong>dan</strong> pada tahun 2007 diperkirakansebesar 2,1 persen. Selanjutnya, walaupun masih memerlukan kewaspadaan yang tinggiterhadap mewabahnya kembali penyakit hewan, pertumbuhan PDB subsektor peternakanmasih mampu meningkat dari 2,1 persen pada tahun 2005 menjadi sekitar 3,0 persenpada tahun 2006, <strong>dan</strong> pada tahun 2007 diperkirakan sebesar 2,6 persen. Demikian pula,pertumbuhan PDB subsektor perikanan meningkat dari 5,5 persen pada tahun 2005IV-8 NK <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!