12.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab VKebijakan Desentralisasi Fiskal <strong>dan</strong> Pengelolaan <strong>Keuangan</strong> Daerah1) Setiap tahunnya, terjadi peningkatan jumlah alokasi DAU (termasuk <strong>dan</strong>apenyesuaian). Namun demikian, kenaikan besaran alokasi DAU tersebut belumsepenuhnya sebanding dengan jumlah daerah yang terus mengalami pemekarandari tahun ke tahun.2) Selain itu, besaran proporsi celah fiskal dalam formula DAU harus diperbesarperannya dari tahun ke tahun untuk mengoptimalkan peran formula murni ataucelah fiskal sehingga memberikan manfaat lebih besar kepada daerah-daerahmiskin/marginal yang lebih membutuhkan.Sementara itu, DAK ke depan diharapkan dapat dipertajam dari aspek perumusan kriteria,pengalokasian, penggunaan, serta monitoring <strong>dan</strong> supervisi atas penggunaannya.Instrumen DAK tetap berpijak pada UU Nomor 33 Tahun 2004 Pasal 39 yang menyatakanbahwa DAK yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengantujuan membantu men<strong>dan</strong>ai kegiatan khusus, yang merupakan urusan daerah <strong>dan</strong> sesuaidengan prioritas nasional.Penentuan prioritas <strong>dan</strong> besaran alokasi pada bi<strong>dan</strong>g-bi<strong>dan</strong>g yang akan di<strong>dan</strong>ai DAKdiharapkan lebih mengarah kepada pelayanan dasar masyarakat seperti bi<strong>dan</strong>ginfrastruktur, pendidikan, <strong>dan</strong> kesehatan. Arah kebijakan ke depan dalam pengelolaan<strong>dan</strong>a alokasi khusus antara lain:1) Diprioritaskan untuk membantu daerah-daerah dengan kemampuan keuangan dibawah rata-rata nasional, dalam rangka men<strong>dan</strong>ai kegiatan penyediaan sarana <strong>dan</strong>prasarana fisik pelayanan dasar yang sudah merupakan urusan daerah2) Menunjang percepatan pembangunan sarana <strong>dan</strong> prasarana di wilayah pesisir <strong>dan</strong>kepulauan, perbatasan dengan negara lain, daerah tertinggal/terpencil, serta termasukkategori ketahanan pangan3) Dana dekonsentrasi <strong>dan</strong> tugas pembantuan yang digunakan untuk men<strong>dan</strong>ai urusandaerah dialihkan secara bertahap melalui mekanisme DAK.5.3.3. Harmonisasi Dana Desentralisasi dengan DanaDekonsentrasi <strong>dan</strong> Dana Tugas Pembantuan yangDigunakan untuk Men<strong>dan</strong>ai Urusan DaerahSebagaimana disebutkan dalam bagian sebelumnya, dalam praktek penganggaran masihdijumpai a<strong>dan</strong>ya duplikasi <strong>dan</strong> tumpang tindih pen<strong>dan</strong>aan dalam kerangka desentralisasi,dekonsentrasi, <strong>dan</strong> tugas pembantuan, sebagai akibat dari belum jelasnya pembagiankewenangan antara pemerintah pusat <strong>dan</strong> pemerintah provinsi. Guna mengurangikemungkinan terjadinya tumpang tindih pen<strong>dan</strong>aan dalam pelaksanaan desentralisasifiskal di masa mendatang, maka keberadaan <strong>dan</strong>a dekonsentrasi, <strong>dan</strong>a tugas pembantuan,<strong>dan</strong> <strong>dan</strong>a desentralisasi harus dikelola secara profesional oleh para pengguna anggaran/pengelola keuangan sesuai dengan peraturan perun<strong>dan</strong>g-un<strong>dan</strong>gan. Profesionalismedalam pengelolaan keuangan menuntut perlunya harmonisasi <strong>dan</strong> sinergitas penggunaan<strong>dan</strong>a-<strong>dan</strong>a dimaksud guna menjamin terselenggaranya transparansi <strong>dan</strong> akuntabilitasdalam pengelolaan keuangan agar dapat memberi dampak pada peningkatan efisiensibelanja pemerintah pusat di daerah.V-48 NK <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!