12.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kebijakan Desentralisasi Fiskal <strong>dan</strong> Pengelolaan <strong>Keuangan</strong> DaerahBab VGrafik V.8Proporsi Alokasi Dasar terhadap DAU, 2002 - 2007180.000,060,0160.000,050,0140.000,0120.000,040,0miliar rupiah100.000,080.000,030,0Persen60.000,020,040.000,010,020.000,0-2002 2003 2004 2005 2006 2007TahunDAU Alokasi Dasar Proporsi Alokasi Dasar thd DAU-Pada tahun 2006-2007, AD merupakan perkiraan kebutuhan gaji Pegawai Negeri SipilDaerah (PNSD), yang dihitung berdasarkan realisasi gaji PNSD masing-masing daerahper bulan Juni, yang besarannya disesuaikan dengan asumsi-asumsi tertentu.Tingkat penyebaran alokasi DAU pada kabupaten/kota pada dasarnya relatif sama denganprovinsi, yaitu daerah-daerah yang baru mengalami pemekaran <strong>dan</strong> memiliki kebutuhanbelanja pegawai yang relatif rendah. Kondisi tersebut juga terkait dengan pola distribusiDAU yang ditentukan berdasarkan variabel-variabel kebutuhan fiskal <strong>dan</strong> kapasitas fiskal,dimana untuk tiga variabel, yaitu jumah penduduk, luas wilayah, <strong>dan</strong> PDRB per kapitamerupakan penjumlahan dari seluruh kabupaten/kotanya, se<strong>dan</strong>gkan variabel IndeksKemahalan Konstruksi (IKK), Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Pendapatan AsliDaerah (PAD), <strong>dan</strong> DBH bukan merupakan penjumlahan dari seluruh kabupaten/kotayang ada dalam provinsi. Di sisi lain, proporsi alokasi untuk 434 kabupaten/kota <strong>dan</strong> 33provinsi, masing-masing sebesar 90 persen <strong>dan</strong> 10 persen menghasilkan rasio distribusiper daerah untuk provinsi dibanding kabupaten/kota sebesar 60:40. Hal ini berarti bahwarata-rata alokasi DAU provinsi masih lebih dominan dibandingkan dengan kabupaten/kota.Berbeda dengan sifat DBH <strong>dan</strong> DAU, DAK yang dialokasikan kepada daerah digolongkanke dalam bantuan yang bersifat khusus (specific grant). Dalam dua tahun pertamapelaksanaan desentralisasi fiskal, seluruh realisasi DAK bersumber dari <strong>dan</strong>a reboisasi(DR), yang dialokasikan sebesar 40 persen dari penerimaannya. Selanjutnya, mulai tahun2003, kepada daerah tidak hanya diberikan alokasi DAK DR, akan tetapi juga DAK Non<strong>dan</strong>areboisasi (Non-DR). DAK Non-DR merupakan <strong>dan</strong>a yang bersumber daripendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untukmembantu men<strong>dan</strong>ai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah <strong>dan</strong> sesuai denganprioritas nasional.NK <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>V-13

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!