12.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pembiayaan Defisit <strong>Anggaran</strong>, Pengelolaan Utang, <strong>dan</strong> Risiko FiskalBab VIBoks VI.5. Kebijakan Umum Pengelolaan Utang NegaraTujuan pengelolaan utang dalam jangka panjang adalah meminimalkan biaya utangpada tingkat risiko yang terkendali dengan cara antara lain: (i) menjamin terpenuhinyafinancing gap secara efisien <strong>dan</strong> kesinambungan fiskal yang sesuai dengan kondisiekonomi makro <strong>dan</strong> dinamika pasar keuangan, (ii) meningkatkan prinsip kehati-hatiandalam pengelolaan utang terutama untuk meminimalkan risiko, baik risiko pasar, risikorefinancing, maupun risiko operasional, <strong>dan</strong> (iii) mengembangkan upaya-upaya agarpinjaman yang sudah direncanakan dapat dilaksanakan sesuai jadwal <strong>dan</strong> perkiraanbiaya.Tercapainya tujuan tersebut akan secara langsung mendukung pelaksanaan kebijakanuntuk meningkatkan ketahanan fiskal yang berkesinambungan serta kemampuan fiskaluntuk memenuhi kewajiban utang yang jatuh tempo. Selain hal tersebut di atas,khususnya yang terkait dengan SBN, maka pengelolaan SBN juga dilaksanakan dalamberbagai bentuk kegiatan yang dapat mendukung pengembangan pasar SBN untukmenciptakan pasar per<strong>dan</strong>a yang efisien maupun pasar sekunder yang deep, aktif, <strong>dan</strong>likuid.Dalam mencapai tujuan pengelolaan utang tersebut, kebijakan pengelolaan utangberpedoman pada Un<strong>dan</strong>g-Un<strong>dan</strong>g Nomor 17 tahun 2003 tentang <strong>Keuangan</strong> Negarayang mengatur bahwa jumlah kumulatif pinjaman Pemerintah Pusat <strong>dan</strong> PemerintahDaerah dibatasi tidak melebihi 60% terhadap PDB tahun bersangkutan. Kebijakanpengelolaan utang juga berpedoman pada: (i) penurunan rasio utang terhadap PDBsecara bertahap yang dilakukan dengan mempertahankan stabilitas ekonomi makro,sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang memadai, (ii) penetapan targettambahan utang bersih maksimal (maximum net additional debt) terhadap PDB yangcukup rendah, <strong>dan</strong> (iii) pengurangan secara bertahap <strong>dan</strong> terencana ketergantunganpada utang/pinjaman luar negeri dengan memprioritaskan penerbitan SBN di pasardalam negeri.Untuk mencapai tujuan jangka panjang pengelolaan utang diperlukan upaya-upayasebagai berikut:1. Pengelolaan portofolio <strong>dan</strong> risiko, antara lain melalui:a. Pengurangan stok utang negara yang berasal dari Surat Utang Negara (SUN),terutama untuk Obligasi Negara yang jatuh tempo sampai dengan tahun 2011,melalui penukaran (debt switch) yaitu penukaran SBN yang jatuh tempo denganSBN baru yang jatuh temponya lebih panjang. Debt swicth dilaksanakan secarareguler untuk mengurangi risiko refinancing pada periode tersebut, sekaligusuntuk meningkatkan likuiditas pasar SBN secara keseluruhan. Se<strong>dan</strong>gkanpembelian kembali secara tunai (buyback) akan dilaksanakan untukkepentingan stabilitas pasar, apabila terjadi volatilitas pasar SBN. Se<strong>dan</strong>gkanpengurangan stok Pinjaman Luar Negeri dilakukan antara lain melalui : (i)percepatan pembayaran kembali utang yang berbiaya tinggi <strong>dan</strong> (ii) pertukaranutang dengan program pembangunan (debt for development swap).NK <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>VI-33

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!