12.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

PendahuluanBab IBAB IPENDAHULUAN1.1. UmumPada tanggal tujuh belas Agustus 2007 bangsa Indonesia merayakan hari ulang tahunkemerdekaannya yang ke enam puluh dua. Enam puluh dua tahun bukanlah waktuyang amat panjang bagi perjalanan sebuah bangsa. Namun, enam puluh dua tahunjuga bukanlah waktu yang pendek untuk melihat kemajuan <strong>dan</strong> kekurangan di dalamperjalanan bangsa ini. Proses upaya perbaikan ekonomi tak berjalan dengan begitumudah, berbagai faktor eksternal <strong>dan</strong> internal sering menganggu perekonomianIndonesia, seperti: fluktuasi harga minyak di pasar internasional, dinamika di pasarkeuangan global, serta bencana alam di berbagai tempat di Indonesia. Situasi ekonomidi tahun 2006, khususnya pertumbuhan ekonomi dalam semester pertama tahun 2006melemah sebagai akibat dari keputusan pemerintah yang amat berat untuk menaikkanharga bahan bakar minyak sebanyak dua kali pada tahun 2005. Melemahnyapertumbuhan ekonomi tercermin dari melambatnya pertumbuhan konsumsi masyarakat,yang diikuti oleh melambatnya penurunan tingkat produksi <strong>dan</strong> rendahnya investasi.Tingginya laju inflasi <strong>dan</strong> tingkat bunga perbankan juga mengakibatkan menurunnyaekspansi dunia usaha. Namun, upaya keras Pemerintah <strong>dan</strong> Bank Indonesia melaluiserangkaian kebijakan fiskal <strong>dan</strong> moneter serta paket-paket perbaikan iklim investasi,telah mampu mengatasi kondisi ini. Perekonomian menunjukkan pembalikan denganarah yang positif. Hingga akhir tahun 2006, indikator-indikator ekonomi makromenunjukkan bahwa ekonomi tumbuh sebesar 5,48 persen; tingkat inflasi mencapai 6,6persen (y-o-y); BI rate mencapai 9,75 persen; rata-rata nilai tukar rupiah sekitar Rp9.164/US$; <strong>dan</strong> Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus level 1.800 poin. Memasukitahun 2007, perbaikan ekonomi makro terus terjadi sejalan dengan membaiknyaperekonomian negara-negara ASEAN. IHSG terus meningkat secara tajam <strong>dan</strong> mencapai2.348,7 poin pada akhir Juli 2007. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2007meningkat menjadi 5,97 persen. Tingkat inflasi sampai periode Januari-Juli 2007 tercatatsebesar 2,81 persen (y-o-y). Nilai tukar juga relatif stabil pada kisaran Rp9.000/US$.Kredit perbankan, terutama dalam bulan Juni 2007 meningkat cukup tajam. Beberapaindikator menunjukkan bahwa perekonomian sebenarnya sudah menyentuh titikterendahnya dalam triwulan kedua tahun 2006, <strong>dan</strong> setelah itu terus meningkat sampaisaat ini. Hal ini konsisten dengan beberapa indikator seperti pertumbuhan penjualanmotor, retail, semen, <strong>dan</strong> terutama mobil. Impor bahan baku tumbuh 24 persen dalamperiode Mei 2007 (dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya). Artinya investasi<strong>dan</strong> proses produksi mulai terjadi. Stabilitas ekonomi makro yang terjaga dengan baikini juga membawa dampak kepada penurunan angka pengangguran terbuka dari 10,4persen pada bulan Februari 2006 menjadi 9,75 persen pada bulan Februari 2007. Upayauntuk mengurangi kemiskinan pun mulai menunjukkan hasil, terlihat dari angka Ba<strong>dan</strong>Pusat Statistik yang menyatakan bahwa jumlah penduduk miskin menurun dari 39,3juta jiwa atau 17,75 persen dari jumlah penduduk menjadi 37,17 juta jiwa atau 16,58NK <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>I-1

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!