12.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Kebijakan <strong>Anggaran</strong> Belanja Pemerintah Pusat <strong>2008</strong>Bab IVSelanjutnya, alokasi anggaran untuk pos belanja pemeliharaan dalam <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>direncanakan mencapai Rp4.563,2 miliar, atau lebih tinggi sekitar 9,4 persen dari pagualokasi belanja pemeliharaan yang direncanakan dalam <strong>RAPBN</strong>-P tahun 2007 sebesarRp4.171,7 miliar. Lebih tingginya alokasi anggaran belanja pemeliharaan tersebutterutama berkaitan dengan biaya pemeliharaan hasil-hasil investasi pemerintah yangtelah dilakukan dalam tahun-tahun sebelumnya. Selanjutnya, alokasi anggaran untukbelanja perjalanan dalam <strong>RAPBN</strong> tahun <strong>2008</strong> direncanakan mencapai Rp4.826,6 miliar,atau 56,8 persen lebih rendah bila dibandingkan dengan alokasi belanja perjalanan yangdiperkirakan dalam <strong>RAPBN</strong>-P tahun 2007 sebesar Rp11.182,4 miliar. Lebih rendahnyaalokasi anggaran belanja perjalanan tersebut terutama berkaitan dengan efisiensipenggunaan biaya perjalanan dinas.Selanjutnya, dalam rangka mempercepat pembangunan infrastruktur untuk mendukungpeningkatan pertumbuhan ekonomi yang direncanakan, terutama untuk mengurangikemiskinan <strong>dan</strong> pengangguran, maka dalam <strong>RAPBN</strong> tahun <strong>2008</strong>, kebijakan alokasibelanja modal selain diarahkan untuk mempertahankan investasi pemerintah di bi<strong>dan</strong>ginfrastruktur guna mendukung kegiatan ekonomi nasional sesuai dengan programpemerintah dalam RKP <strong>2008</strong>, juga ditujukan untuk mendukung berbagai programpembangunan yang berpihak pada pertumbuhan (pro growth), penciptaan lapangankerja (employment creation), <strong>dan</strong> pengentasan kemiskinan (poverty alleviation), denganfokus kegiatan untuk meningkatkan pelayanan infrastruktur sesuai dengan standarpelayanan minimal, <strong>dan</strong> meningkatkan daya saing sektor riil. Berkaitan dengan itu, untukmendukung berbagai program percepatan pertumbuhan ekonomi, <strong>dan</strong> memperluas aksesmasyarakat terhadap pelayanan infrastrukur dasar, dalam <strong>RAPBN</strong> tahun <strong>2008</strong>, investasipemerintah yang dialokasikan melalui belanja modal direncanakan mencapai Rp101.538,8miliar atau 2,4 persen terhadap PDB. Jumlah ini, berarti mengalami peningkatanRp33.224,7 miliar (48,6 persen) dari pagu alokasi anggaran belanja modal yangdiperkirakan dalam <strong>RAPBN</strong>-P 2007 sebesar Rp68.314,1 miliar. Alokasi anggaran belanjamodal tersebut terutama akan dipergunakan untuk pemulihan kondisi infrastruktur yangmengalami kerusakan akibat berbagai macam bencana alam, <strong>dan</strong> meningkatkankapasitasnya, sehingga dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi. Disamping itu, dalam rangka mendukung pelaksanaan desentralisasi fiskal <strong>dan</strong> otonomidaerah, belanja modal akan lebih diarahkan penggunaannya untuk infrastruktur didaerah-daerah yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.Komponen dalam belanja pemerintah pusat yang hingga saat ini menyita sumber dayacukup besar adalah pembayaran bunga utang. Dalam tiga tahun terakhir, bebanpembayaran bunga utang dalam APBN cenderung meningkat, dari Rp65.199,6 miliarpada tahun 2005, menjadi Rp79.082,6 miliar pada tahun 2006, <strong>dan</strong> diperkirakanRp86.290,5 miliar dalam <strong>RAPBN</strong>-P 2007. Pembayaran bunga utang tersebut terdiri daribunga utang dalam negeri (rata-rata 68,6 persen dari total pembayaran bunga utang), <strong>dan</strong>bunga utang luar negeri (rata-rata sebesar 31,4 persen dari total pembayaran bunga utang).Selanjutnya, dalam rangka memenuhi kewajiban pemerintah yang timbul atas penarikanutang luar negeri <strong>dan</strong> penerbitan surat berharga negara (SBN) tahun-tahun sebelumnyamaupun tahun berjalan, alokasi anggaran untuk pembayaran bunga utang dalam<strong>RAPBN</strong> tahun <strong>2008</strong> direncanakan mencapai Rp91.541,1 miliar atau 2,1 persen terhadapPDB. Jumlah ini, berarti mengalami peningkatan Rp5.250,6 miliar (6,1 persen) bilaNK <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>IV-87

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!