12.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bab II Perkembangan Ekonomi <strong>dan</strong> Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>persen menjadi 5,7 persen. Peningkatan inflasi di negara berkembang ini antara laindisebabkan oleh meningkatnya inflasi di negara-negara Afrika, Asia, <strong>dan</strong> Timur Tengahterutama terkait dengan tingginya permintaan agregat di negara-negara tersebut.Pada sisi lain, gejala ketidakseimbangan global diperkirakan masih mewarnaiperekonomian dunia dalam tahun 2007. Hal ini terutama terkait dengan masih tingginyaharga minyak di pasar internasional. Meskipun demikian, kedepan diperkirakan akanterjadi penyesuaian secara alamiah di antara para pelaku ekonomi di Amerika Serikat<strong>dan</strong> negara-negara Asia, seperti Cina, Jepang, <strong>dan</strong> Korea Selatan. Salah satu faktor pemicutimbulnya global imbalances adalah relatif rendahnya rasio nilai tabungan terhadapPDB di Amerika Serikat dibandingkan dengan negara-negara Asia, seperti Cina, Jepang,India, <strong>dan</strong> Korea Selatan.2.2.1.2. Perekonomian NasionalKinerja perekonomian Indonesia dalam tahun 2006 sangat dipengaruhi oleh dinamikaberbagai perubahan, baik yang bersumber dari eksternal maupun internal. Dari sisieksternal, kinerja ekonomi global yang semakin membaik, yang ditandai dengan kuatnyapertumbuhan ekonomi, meningkatnya volume perdagangan dunia, <strong>dan</strong> tingginya aliranmodal ke negara-negara berkembang telah memberikan pengaruh yang signifikanterhadap perbaikan kinerja ekonomi nasional. Namun, beberapa faktor positif tersebutdibayang-bayangi pula dengan tingginya harga minyak mentah di pasar internasional,yang berimplikasi pada kinerja sektor usaha nasional.Sementara itu, dari sisi internal kinerja ekonomi domestik sangat dipengaruhi olehmelemahnya daya beli masyarakat pasca kenaikan harga BBM pada Oktober 2005 <strong>dan</strong>tingginya suku bunga. Selain itu, masih belum teratasinya berbagai permasalahanstruktural seperti terbatasnya ketersediaan infrastruktur <strong>dan</strong> iklim investasi yang belumkondusif menjadi kendala bagi upaya peningkatan akselerasi kegiatan perekonomiannasional. Kondisi tersebut diperberat dengan terjadinya berbagai bencana alam dibeberapa wilayah <strong>dan</strong> munculnya wabah penyakit seperti flu burung.Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, pemerintah berupaya kerasmelakukan langkah-langkah <strong>dan</strong> kebijakan guna mengurangi tekanan lebih lanjut padaperekonomian. Stabilitas ekonomi makro secara bertahap dapat dipulihkan sejalan dengandiperlonggarnya kebijakan fiskal <strong>dan</strong> moneter untuk menciptakan ruang pertumbuhanyang lebih luas. Dalam tahun 2006, laju pertumbuhan ekonomi mencapai 5,48 persen.Dari sisi permintaan, terutama bersumber dari konsumsi pemerintah <strong>dan</strong> ekspor,sementara dari sisi penawaran (sektoral) lebih ditopang oleh sektor yang berbasiskomoditas primer <strong>dan</strong> sektor jasa.Pengeluaran konsumsi pemerintah dalam tahun 2006 tumbuh sebesar 9,6 persen,meningkat bila dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 6,6 persen terkaitdengan kebijakan perbaikan penghasilan PNS, TNI/Polri, <strong>dan</strong> pensiunan sertameningkatnya belanja barang. Sementara itu, konsumsi masyarakat dalam tahun 2006tumbuh sebesar 3,2 persen, melambat dibanding pertumbuhan tahun sebelumnya yangsebesar 4,0 persen. Melambatnya konsumsi masyarakat antara lain diindikasikan olehpertumbuhan kredit konsumsi yang sampai akhir tahun 2006 tumbuh sebesar 9,4 persen,II-6 NK <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!