21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

musibah dunia, seperti sakit dan lainnya? Dalam hal ini masih<br />

diperselisihkan. Karena Sabda Rasul, "Barangsiapa yang tertimpa<br />

sesuatu darinya kemudian Allah, menghapusnya" maka musibah tidak<br />

menghilangkan apa yang ditutup oleh Allah. Akan tetapi dalam banyak<br />

<strong>hadits</strong> disebutkan bahwa musibah dapat menghapus dosa, sehingga ada<br />

kemungkinan bahwa penghapusan di sini berlaku bagi dosa yang tidak<br />

memiliki had (hukuman).<br />

Dari <strong>hadits</strong> tersebut dapat disimpulkan, bahwa pelaksanaan had<br />

(hukuman) dapat menghapus dosa walaupun tanpa disertai dengan taubat.<br />

Ini adalah pendapat Jumhur (mayoritas) ulama. Namun sebagian Tabi'in<br />

mengharuskan adanya taubat, demikian pula pendapat Mu'tazilah yang<br />

didukung oleh Ibnu Hazm. Mereka berargumen kepada pengecualian<br />

terhadap orang yang bertaubat dalam firman Allah, J' Jii 'j* j^JJi Vi<br />

dunia.<br />

maka jawabnya, bahwa yang dimaksud disini adalah hukuman<br />

•—Lii .J\ (Maka perkaranya terserah kepada Allah). Al Muzani<br />

berpendapat bahwa kalimat ini mengandung bantahan kepada kaum<br />

Khawarij yang mengafirkan seseorang karena telah berbuat dosa dan juga<br />

bantahan kepada kaum Mu'tazilah yang berpendapat bahwa orang fasik<br />

yang tidak bertaubat sebelum meninggal dunia, maka ia akan disiksa.<br />

Sebab Rasulullah SAW menjelaskan bahwa hal itu di bawah kehendak<br />

Allah. At-Thibi berkata, "Kalimat tersebut mengindikasikan larangan<br />

untuk memvonis seseorang masuk neraka atau surga, kecuali ada nash<br />

khusus yang menunjukkan hal tersebut."<br />

i—i* cL-i j (u-i o; (Jika Allah berhendak untuk<br />

menyiksanya maka Dia akan menyiksanya, dan jika berkehendak untuk<br />

mengampuni dosanya maka Dia akan mengampuninya) Menurut satu<br />

pendapat, kalimat tersebut mencakup orang yang bertaubat dan yang<br />

tidak. Sedangkan menurut jumhur ulama, kalimat tersebut tidak<br />

mencakup orang yang bertaubat. Oleh karena itu orang yang berbuat<br />

makar kepada Allah tidak akan merasa aman, karena ia tidak dapat<br />

mengetahui apakah taubatnya diterima atau tidak.<br />

Ada yang berpendapat bahwa untuk mengetahui hal itu,<br />

dibedakan terlebih dahulu antara orang yang wajib diberi hukuman had<br />

dan yang tidak wajib. Kemudian mereka juga berbeda pendapat tentang<br />

orang yang wajib diberi hukuman had, ada yang berpendapat, bahwa ia<br />

dapat saja bertaubat secara sembunyi-sembunyi, dan itu sudah cukup<br />

FATHUL BAARI — 117

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!