21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

tidak gugur daunnya. Apakah kalian mengetahui pohon tersebut?"<br />

"Tidak, " jawab mereka. Beliau melanjutkan, "Pohon itu adalah pohon<br />

kurma yang tidak gugur daunnya, dan tidak gugur dakwah bagi orang<br />

muslim."<br />

Riwayat Imam Bukhari dalam kitab Ath 'imah (tentang makanan)<br />

dari jalur A'masy dikatakan, "Telah menceritakan kepadaku Mujahid dari<br />

Ibnu Umar yang berkata, 'Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW,<br />

datanglah seseorang membawa kurma.'" Kemudian Rasulullah bersabda,<br />

"Sesungguhnya kurma adalah pohon yang kuberkahi sebagaimana orang<br />

muslim kuberkahi."<br />

Hadits ini lebih umum dari <strong>hadits</strong> sebelumnya. Keberkahan<br />

kurma terdapat pada setiap bagiannya, mulai dari muncul buahnya hingga<br />

dikeringkan dan dapat dimakan. Selain itu setiap bagian pohon tersebut<br />

dapat dimanfaatkan, bijinya dapat digunakan sebagai makanan ternak dan<br />

tangkai buahnya dapat dibuat tali serta masih banyak lagi kegunaannya.<br />

Begitu juga dengan berkah orang muslim yang berlaku umum pada<br />

seluruh kondisi, juga manfaatnya bagi diri dan oning lain yang akan<br />

berlangsung terus-menerus hingga setelah wafatnya.<br />

Ditemukan riwayat Imam Bukhari dalam kitab tafsir dari jalur<br />

Ibnu Umar yang berkata, "Ketika kami sedang bersama Rasulullah beliau<br />

bersabda,<br />

^ vj ^ 4>3 '^^h (X^Ji ^<br />

^<br />

- t s - -<br />

"lieritahukan pohon yang memiliki sifat seperti seorang mukmin,<br />

tidak gugur daunnya dan tidak..tidak..tidak." Redaksi penafian (tidak)<br />

dalam riwayat ini disebutkan sebanyak tiga kali.<br />

Salah satu pendapat mengatakan, bahwa penafsiran "penafian"<br />

tersebut adalah tidak putus buahnya, bayangannya tidak pernah hilang<br />

dan manfaatnya tidak pernah habis. Namun dalam riwayat Muslim,<br />

penafian tersebut hanya disebutkan satu kali, sehingga Sufyan bin<br />

Ibrahim yang meriwayatkan <strong>hadits</strong> tersebut menganggap kalimat tersebut<br />

berkaitan dengan kalimat setelahnya yaitu, i^isl j?y . Oleh karena itu dia<br />

berkata, "Agaknya kata y (tidak) hanya sebagai tambahan. Kalimat<br />

4—is"f tidak seperti yang diduga, oleh karena kalimat setelah huruf nafyi<br />

(laa)<br />

tidak disebutkan demi efisiensi struktur seperti yang telah kita<br />

terangkan. Kata ^ y adalah awal kalimat yang berfungsi untuk<br />

^y<br />

272 — FATHUL BAARI

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!