21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

secara sempurna. Pernyataan ini tidak dimaksudkan untuk menghalangi<br />

seseorang dalam menyempurnakan ibadahnya, karena hal itu termasuk<br />

perbuatan yang terpuji. Akan tetapi, dimaksudkan untuk mencegah sikap<br />

mengasingkan diri yang dapat menyebabkan rasa bosan atau berlebihlebihan<br />

dalam melaksanakan ibadah sunah, sehingga ibadah yang wajib<br />

ditinggalkan. Atau tidak melaksanakan yang fardhu pada waktunya,<br />

seperti seseorang yang tidak tidur sepanjang malam untuk melakukan<br />

shalat sunah. Akan tetapi kemudian ia merasa ngantuk ketika akhir<br />

malam tiba, sehingga ia tertidur dan tidak dapat melaksanakan shalat<br />

subuh dengan berjamaah, bahkan tidak melaksanakannya sampai<br />

matahari terbit. Dalam <strong>hadits</strong> Mahjan bin Al Adra' dari Ahmad, "Kalian<br />

tidak akan mendapatkan perkara ini dengan berlebih-lebihan, karena<br />

sebaik-baiknya agama kalian adalah yang mudah."<br />

Hadits ini merupakan anjuran untuk melaksanakan rukhshah<br />

(keringanan atau dispensasi) yang diberikan dalam agama, karena<br />

melaksanakan Azimah (hukum asal) pada waktu dibolehkan melakukan<br />

rukhshah adalah perbuatan yang memberatkan. Sebagai contoh, orang<br />

yang tidak melaksanakan tayammum pada saat tidak mampu<br />

menggunakan air, maka akan membahayakan dan memberatkan dirinya.<br />

l^oU (kerjakan sebagaimana mestinya), yaitu kerjakanlah<br />

dengan baik dan benar (tidak berlebihan dan tidak menguranginya).<br />

'/J 1 —>i (atau yang mendekati semestinya). Jika kamu tidak dapat<br />

mengerjakannya dengan sempurna, maka kerjakanlah yang mendekati<br />

kesempurnaan.<br />

ij^ij (dan bergembiralah) Bergembiralah, karena akan mendapat<br />

balasan (pahala) atas amal yang dilakukan terus-menerus walaupun<br />

sedikit. Kabar gembira itu adalah bagi orang yang tidak mampu<br />

mengerjakannya dengan sempurna. Karena ketidakmampuan seseorang<br />

dalam melaksanakan perintah dengan tidak adanya unsur kesengajaan,<br />

maka tidak akan mengurangi pahalanya.<br />

i/j^L-!<br />

ijLi—(serta beribadahlah (mohon pertolongan Allah)<br />

pada waktu pagi) mohonlah pertolongan kepada Allah dengan<br />

melaksanakan ibadah secara kontinu pada waktu-waktu yang telah<br />

ditentukan. Kata °y—iJi artinya permulaan siang. Al Jauhari berkata,<br />

"yaitu waktu di antara shalat ghadah (zhuhur) dan terbitnya matahari."<br />

Sedangkan kata "Ar-Rauhah" artinya waktu setelah terbenamnya<br />

FATHUL BAARI — 169

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!