21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

empat sifat ini) Al Qurthubi menjawab, "Ada kemungkinan bahwa<br />

Rasulullah baru mengetahui sifat yang baru itu." Menurut hemat saya,<br />

tidak ada pertentangan antara kedua <strong>hadits</strong> tersebut, karena sifat yang<br />

menunjukkan karakter yang sebenarnya dari orang munafik belum tentu<br />

merupakan tanda-tanda orang munafik. Karena bisa saja tanda-tanda<br />

tersebut merupakan sifat asli orang munafik, dan jika ditambahkan sifatsifat<br />

yang lain, maka sifat munafik itu akan menjadi sempurna.<br />

Hanya saja dalam riwayat Muslim dari jalur Al 'Ala' bin<br />

Abdurrahman dari ayahnya dari Abu Hurairah, mengindikasikan tidak<br />

ada pembatasan dalam <strong>hadits</strong> tersebut, adalah karena lafazhnya adalah<br />

Min 'Alamaati An-Nifaq Tsalatsatun. (di antara tanda-tanda orang<br />

munafik ada tiga hal...). Begitu pula yang diriwayatkan oleh Thabrani<br />

dalam kitab Al Ausath dari Abu Sa'id Al Khudri. Apabila lafazh pertama<br />

ditafsirkan seperti ini, maka pertanyaan tersebut tidak akan muncul,<br />

karena <strong>hadits</strong> di atas memberitahukan tentang tanda-tanda orang munafik<br />

pada satu waktu dan tanda yang lainnya di lain kesempatan.<br />

Al Qurthubi dan An-Nawawi juga berkata, "Dari kedua riwayat<br />

tersebut dapat diketahui ada lima karakter orang munafik, karena kedua<br />

<strong>hadits</strong> itu mencakup sifat berdusta dalam berbicara dan mengkhianati<br />

amanat. Pada <strong>hadits</strong> pertama ditambahkan sifat mengingkari janji, dan<br />

pada <strong>hadits</strong> kedua ditambahkan sifat mengingkari perjanjian dan berkata<br />

buruk ketika berdebat."<br />

Menurut hemat saya, mengingkari perjanjian -dalam riwayat<br />

kedua dari Imam Muslim-adalah sebagai ganti mengingkari janji seperti<br />

yang terdapat dalam <strong>hadits</strong> pertama. Agaknya beberapa perawi telah<br />

merubah sebagian lafazhnya, karena kedua makna tersebut sama. Dari<br />

sini maka tambahannya hanya satu karakter, yaitu berkata buruk ketika<br />

berdebat. Yang dimaksud dengan "fujur" adalah, meninggalkan<br />

kebenaran dan mempergunakan tipu daya untuk menolaknya. Karakter<br />

ini sudah tercakup dalam karakter pertama, yaitu berdusta dalam<br />

berbicara.<br />

Pembatasan tanda-tanda orang munafik hanya pada tiga sifat<br />

tersebut, adalah untuk mengingatkan sifat-sifat yang lain. Karena sumber<br />

agama hanya terbatas pada tiga hal, yaitu: perkataan, perbuatan dan niat.<br />

Maka <strong>hadits</strong> tersebut mengingatkan, bahwa dusta dapat merusak<br />

perkataan, khianat dapat merusak perbuatan, dan mengingkari janji dapat<br />

merusak niat. Dalam hal ini, mengingkari janji termasuk perbuatan dosa<br />

jika mengandung unsur kesengajaan. Sedangkan jika seseorang telah<br />

bertekad untuk menepatinya tetapi ada suatu halangan, maka ia tidak<br />

160 — FATHUL BAARI

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!