21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

2. Dari 'Aisyak Ummu! Mukminin RA, bahwa Harits bin Hisyam RA<br />

bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, "Ya Rasulullah bagaimana<br />

caranya wahyu turun kepada anda? Rasulullah menjawab, "Kadangkadang<br />

wahyu itu datang kepadaku seperti bunyi lonceng. Itulah yang<br />

sangat berat bagiku. Setelah bunyi itu berhenti, aku baru mengerti apa<br />

yang disampaikannya. Kadang-kadang malaikat menjelma seperti seorang<br />

laki-laki menyampaikan kepadaku dan aku mengerti apa yang<br />

disampaikannya, " Aisyah berkata, "Aku pernah melihat Nabi ketika<br />

turunnya wahyu kepadanya pada suatu hari yang amat dingin. Setelah<br />

wahyu itu berhenti turun, kelihatan dahi Nabi bersimpah peluh.'"<br />

Keterangan Hadits:<br />

jy-jiii fi (Ummul Mukminin)<br />

Kata tersebut diambil dari firman Allah SWT, "Istri-istri Nabi<br />

adalah ibu-ibu mereka (kaum muslimin)" Artinya dalam menghormati<br />

mereka dan larangan untuk menikahinya.<br />

Harits bin Hisyam, adalah seorang dari Bani Makhzumi, ia masuk<br />

Islam pada hari pembukaan kota Makkah (Fathu Makkah), dia adalah<br />

saudara kandung Abu Jahal dan termasuk tokoh dari kalangan para<br />

sahabat. Dia meninggal dunia pada waktu penaklukan negeri Syam.<br />

J C- (bertanya)<br />

Seperti inilah yang diriwayatkan sebagian besar dari jalur Hisyam<br />

bin Urwah. Hal itu dimungkinkan, bahwa Aisyah menyaksikan ketika<br />

Harits bin Hisyam bertanya kepada Rasulullah. Dengan demikian sebagian<br />

ahli <strong>hadits</strong> meletakkan <strong>hadits</strong> ini pada Musnad Aisyah. Atau juga<br />

pada Harits yang memberitahu kepada Aisyah, sehingga <strong>hadits</strong>nya menjadi<br />

<strong>hadits</strong> Mursal (<strong>hadits</strong> yang perawi dari salah satu sahabat tidak<br />

disebutkan), tapi menurut para ulama <strong>hadits</strong> ini adalah <strong>hadits</strong> Maushul<br />

(<strong>hadits</strong> yang sanadnya sampai kepada Nabi). Pendapat kedua dikuatkan<br />

dalam kitab Musnad Ahmad, Mu jam Al Baghawi dan kitab-kitab lainnya,<br />

dari jalur Amir bin Shalih Az-Zubairi dari Hisyam dari ayahnya dari<br />

Aisyah dan Harits bin Hisyam, dia berkata, "Aku bertanya."<br />

'J-'jH lL;b 'Sg (Bagaimana caranya wahyu turun kepada anda?)<br />

Mungkin pertanyaan ini dimaksudkan untuk mengetahui sifat<br />

wahyu, atau sifat pembawa wahyu, atau yang lebih umum dari itu.<br />

Dengan demikian penisbatan kepada wahyu tersebut merupakan bentuk<br />

majaz, karena maksud sebenarnya adalah menanyakan tentang sifat<br />

pembawa wahyu bukan wujud wahyu. Ismaili berkata, "Hadits ini tidak<br />

FATHUL BAARI — 31

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!