21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

yang masuk surga kecuali dengan rahmat Allah. Ada yang berpendapat,<br />

bahwa jawabannya bukan itu seperti yang akan kami jelaskan.<br />

' r<br />

'^itJi<br />

(Kami pasti akan menanyai mereka)<br />

Menurut Imam Nawawi, maksud kalimat tersebut adalah seluruh<br />

perbuatan mereka atau yang berkaitan dengan taklif (kewajiban). Maka<br />

mengkhususkan kalimat tersebut hanya pada tauhid saja, adalah pendapat<br />

yang tidak mempunyai landasan dalil. Dalam ha! ini, saya berpendapat<br />

bahwa pengkhususan kalimat tersebut -seperti yang mereka lakukantetap<br />

mempunyai landasan dalil, karena firman Allah "Ajma 'iiri" (mereka<br />

semua) bersifat umum hingga firman-Nya "...dan janganlah kamu<br />

bersedih hati terhadap mereka dan berendah dirilah kamu terhadap<br />

orang-orang yang beriman" (Qs, Al Hijr (15): 88) Oleh karena itu, baik<br />

orang muslim maupun orang kafir termasuk dalam pengertian ayat<br />

tersebut, sebab menurut kesepakatan ulama orang kafir juga terkena<br />

perintah untuk bertauhid. Sedangkan untuk amal-amal lainnya, terdapat<br />

perbedaan pendapat.<br />

Ada yang berpendapat bahwa mereka terkena perintah<br />

(mukhathab) dan mereka akan ditanya tentang semua amal perbuatannya,<br />

dan ada pula yang berpendapat bahwa mereka tidak dikenai perintah<br />

tersebut sehingga orang-orang kafir tersebut hanya akan ditanya tentang<br />

tauhid saja. Dari sini dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan<br />

pendapat dalam pertanggungjawaban masalah tauhid. Inilah dalil<br />

takhsish (pengkhususan), dimana ayat di atas sebaiknya ditafsirkan<br />

seperti itu dan tidak ditafsirkan dengan "seluruh perbuatan" yang masih<br />

menjadi bahan perdebatan. Wallahu A 'lam.<br />

Allah berfirman 'J—* J—uJ (untuk kemenangan serupa ini), yaitu<br />

kemenangan yang besar. OjL.Wi J^4> (hendaklah berusaha orang-orang<br />

yang bekerja) di dunia. Jelas bahwa Imam Bukhari menakwilkan ayat<br />

tersebut sebagaimana beliau menakwilkan dua ayat sebelumnya, yaitu<br />

dengan maksud "Berimanlah orang-orang mukmin." Atau beliau<br />

menafsirkannya secara umum, karena setiap orang yang beriman harus<br />

menerima apa yang datang dari Rasulullah. Setiap orang yang telah<br />

menerimanya, maka ia wajib beramal, dan setiap orang yang beramal,<br />

maka ia pasti akan mendapatkan ganjaran. Jika telah mendapatkan<br />

ganjaran tersebut, maka ia akan berkata, "Untuk kemenangan serupa ini<br />

hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja. " (Qs. Ash-Shaffat (37):<br />

61)<br />

138 — FATHUL BAARI

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!