21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

tafsir mengartikan hati dengan "akal". Adapun disebutkannya hati,<br />

karena hati adalah tempat bersemayamnya akal.<br />

Pelajaran Yang Dapat Diambil<br />

Kalimat i-i^i JUJI j t j\ }<br />

vi hanya ditemukan dalam riwayat As-<br />

Sya'bi, bahkan kebanyakan riwayat yang berasal dari Sya'bi tidak ada<br />

kalimat tersebut. Penambahan tersebut hanya ditemukan dalam riwayat<br />

Zakariya dari As-Sya'bi. Kemudian diikuti oleh Mujahid pada riwayat<br />

Ahmad, Mughirah dan lainnya pada riwayat Thabrani. Kemudian dalam<br />

beberapa riwayat digunakan kata (sehat) dan jU- (sakit) sebagai ganti<br />

(-^Ce (baik) dan<br />

(rusak). Adapun korelasi dengan kalimat sebelumnya<br />

adalah bahwa asal dari ketakwaan dan kehancuran adalah hati, karena ia<br />

adalah pemimpin tubuh. Oleh karena itu, para ulama mengagungkan<br />

<strong>hadits</strong> ini dan menganggapnya sebagai faktor keempat dari 4 faktor yang<br />

mendasari hukum sebagaimana yang dinukilkan dari Abu Daud. Ada dua<br />

bait yang masyhur tentang hal tersebut;<br />

Fondasi agama menurut kami adalah kalimat-kalimat yang<br />

disandarkan kepada sabda khairul barriyah (manusia yang paling baik)<br />

Tinggalkan yang syubhat dan berzuhudlah kemudian biarkan<br />

yang tidak ada di depan matamu lalu berbuatlah dengan niat.<br />

Abu Daud menganggap kalimat, "Apa yang aku larang maka<br />

jauhilah..." sebagai ganti dari kalimat, "Berzuhudlah terhadap apa yang<br />

ada di tangan manusia." Ibnu Arabi mengisyaratkan bahwa <strong>hadits</strong><br />

tersebut mencakup seluruh hukum syar'i. A! Qurthubi berkata, "Hal<br />

tersebut dikarenakan <strong>hadits</strong> tersebut mencakup perincian tentang halal<br />

dan haram serta yang lainnya, serta adanya hubungan yang erat antara<br />

perbuatan dengan hati, maka seluruh hukum yang ada dapat merujuk<br />

kepadanya."<br />

FATHUL BAARI — 237

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!