21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

"Jika Kami kehendaki niscaya Kami menurunkan kepada mereka<br />

mukjizat dari langit... " karena Firman-Nya "fa zhallat" dalam bentuk<br />

madhi (kata kerja bentuk lampau) dan kata tersebut mengikuti jawabu<br />

syarth. Mereka juga berargumentasi dengan <strong>hadits</strong> ini, dan menurut saya<br />

dalam argumentasi mereka ada yang harus diperhatikan, dan saya<br />

menduga bahwa hal tersebut dari perawi. Karena riwayat tersebut berasal<br />

dari Abu Hurairah dengan menggunakan lafazh mudhari', baik pada<br />

kalimat syarat maupun jawabnya.<br />

Imam An-Nasa'i telah meriwayatkan <strong>hadits</strong> tersebut dari<br />

Muhammad bin Ali bin Maimun dari Abu Yamani, guru Imam Bukhari<br />

tanpa ada perbedaan antara kalimat syarat dan jawabnya, akan tetapi ia<br />

berkata, "man yaqum lailatal qadri yughfaru lahu (Barangsiapa yang<br />

mengerjakan shalat pada lailatul qadar, maka ia akan diampuni)."<br />

Kemudian diriwayatkan pula dari Abu Nu'aim dalam kitabnya<br />

dari Sulaiman (Ath-Thabrani) dari Ahmad bin Abdul Wahab bin Najd<br />

dari Abu Yaman, dan terdapat penambahan dalam lafazhnya dibanding<br />

dua riwayat sebelumnya, yaitu lafazh, "laa yaquumuu ahadukum lailatal<br />

qadri fayuwaafiquha imaanan wahtisaaban illa ghafarallaahu lahu ma<br />

taqaddama min dzanbihl (Barangsiapa yang bangun dan berdiri pada<br />

malam qadar dengan keimanan dan mengharapkan ridha Allah maka<br />

Allah akan mengampuni dosanya). "<br />

Dalam <strong>hadits</strong> tersebut, lafazh "fayuwafiquha" adalah tambahan<br />

yang berfungsi sebagai keterangan. Karena balasan itu diberikan kepada<br />

orang yang bangun pada malam qadar (lailatul qadar), sedangkan<br />

maksud dari bangun pada malam qadar adalah melaksanakan ibadah pada<br />

malam itu. Dari sini jelaslah, bahwa para perawi menyampaikan <strong>hadits</strong><br />

tersebut dengan maknanya, karena sumbernya adalah satu. Pembahasan<br />

tentang lailatul qadar dan puasa Ramadhan akan dijelaskan pada kitab<br />

shiyam (puasa), Insya Allah.<br />

164 — FATHUL BAARI

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!