21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Menurut saya, Imam Bukhari membahas kasus tersebut dalam<br />

bab khusus pada akhir kitab Al Ahkam. Dari <strong>hadits</strong> tersebut, Ibnu Tin<br />

mengambil kesimpulan diperbolehkannya mengambil upah mengajar<br />

berdasarkan kalimat, "Ambillah sebagian dari hartaku". Dengan<br />

kemungkinan bahwa pemberian tersebut disebabkan mimpi yang<br />

dilihatnya dalam umrah sebelum haji, seperti yang akan disampaikan<br />

oleh Imam Bukhari dalam "Kitab Haji".<br />

__, ^ i*j J'J ~~ (Kemudian berkata, "Sesungguhnya utusan<br />

Abdul Qais."),<br />

Imam Muslim menjelaskan sebab terjadinya percakapan antara<br />

Ibnu Abbas dan Abu Jamrah dalam suatu riwayat Ghundar dari Syu'bah.<br />

Beliau berkata setelah kalimat y—~>' J—(dan diantara orang-orang),<br />

"Datanglah seorang perempuan yang menanyakan tentang anggur Al Jar,<br />

Ibnu Abbas pun melarang hal tersebut," Wanita tersebut berkata, "Wahai<br />

Ibnu Abbas aku memeras anggur yang manis dalam sebuah belanga dan<br />

meminumnya, akan tetapi perutku bergejolak." Ibnu Abbas pun berkata,<br />

"Jangan engkau minum walaupun lebih manis dari madu."<br />

Dalam riwayat Bukhari pada akhir kitab Al Maghazi disebutkan<br />

dari jalur Qurrah dari Abu Jamrah yang berkata, "Wanita tersebut<br />

berkata, 'Saya memiliki belanga yang berisi anggur perasanku untuk<br />

kuminum, jika terlalu banyak minum maka orang-orang akan duduk<br />

karena takut muntah."' Berkatalah Ibnu Abbas, "Hadapkan kepadaku<br />

utusan Abdul Qais."<br />

Ketika Abu Jamrab datang dari Abdul Qais, dimana mereka<br />

membicarakan tentang larangan memeras anggur dalam bejana, maka<br />

penyebutan namanya di sini mempunyai korelasi yang cukup kuat. Hal<br />

ini membuktikan bahwa Ibnu Abbas belum mendengar tentang<br />

penghapusan larangan memeras anggur, tapi penghapusan tersebut<br />

tercantum pada <strong>hadits</strong> Buraidah bin Al Hashib dalam riwayat Muslim dan<br />

lainnya.<br />

Al Cmrthubi berkata, "Dalam <strong>hadits</strong> ini terdapat dalil bahwa<br />

seorang mufti harus menyebutkan dalil jika penanya mengetahui<br />

dalilnya."<br />

iJy'i jf 'v—ili ^ Jii j Jii \'Jl (ketika mereka<br />

mendatangi nabi, maka beliau bersabda, "Siapakah suku ini?" atau<br />

"Utusan siapa ini?"). Terdapat keraguan pada salah satu perawi, Abu<br />

Jumrah atau yang di bawahnya. Saya menduga Syu'bah, karena dalam<br />

riwayat Qurrah dan lainnya tidak disebutkan keragu-raguan beliau. Agak<br />

aneh jika Al Karmani berkata, "Keragu-raguan tersebut berasal dari Ibnu<br />

Abbas."<br />

240 — FATHUL BAARI

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!