21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

mengemukakan perkataan Hasan Al Bashri yang membolehkan qira'ah<br />

kepada orang yang berilmu, kemudian Imam Bukhari bersandar<br />

kepadanya setelah mengkritiknya. Kemudian diriwayatkan dari Sufyan<br />

Ats-Tsauri, dan Malik berpendapat bahwa mendengar dari orang-orang<br />

berilmu adalah sama dengan membaca kepadanya.<br />

Hal itu dijadikan dalil oleh Humaidi, guru Imam Bukhari yang<br />

dijelaskan dalam bukunya An-Nawadir. Ini juga dikatakan sebagian<br />

orang yang bertemu dengannya atau mengikutinya. Kemudian saya<br />

melihat ada perbedaan dalam hal ini, bahwa yang mengatakannya adalah<br />

Abu Said Al Haddad yang diriwayatkan Baihaqi dalam kitab Ma 'rifah<br />

dari Ibnu Kliuzaimah. Ia berkata, "Saya mendengar Muhammad bin<br />

Ismail Al Bukhari mengatakan bahwa, Abu Said Al Haddad berkata,<br />

'Saya mempunyai berita dari Nabi tentang membaca kepada orang yang<br />

berilmu.' Maka ditanyakan kepadanya, dan ia menceritakan kisah<br />

Dhimam bin Tsa'labah."<br />

Dalam matan <strong>hadits</strong> yang dijelaskan oleh Imam Bukhari, tidak<br />

terdapat <strong>hadits</strong> Anas dalam kisah Dhimum yang memhentahu kaumnya<br />

tentang masalah tersebut. Tetapi hal itu terdapat dalam jalur lain yang<br />

disebutkan Ahmad dan lainnya dari jalur Ibnu lshaq. la berkala, "Dari<br />

Ibnu Abbas, bahwa Bani Saad Bin Bakar mengutus Dhimam bin<br />

Tsa'labah, maka disebutkan <strong>hadits</strong> panjang dan diakhimya Dhimam<br />

berkata pada kaumnya saat kembali pada mereka, Sesungguhnya Allah<br />

telah mengutus rasul dan menurunkan kitab kepadanya. Saya telah dalang<br />

kepada kalian dengan apa yang dibawanya dan dengan apa-apa yang<br />

diperintahkan dan dilarang untuk kalian. Demi Allah, tidak ada pada hari<br />

itu dan selelahnya laki-laki dan perempuan, kecuali lelah menjadi<br />

muslim'." Perkataan Bukhari "membolehkan" atau memberi izin, tidak<br />

dimaksudkan memberi ijazah seperti istilah yang digunakan diantara ahli<br />

<strong>hadits</strong>.<br />

Perkataannya (Malik berdalil dengan buku atau tulisan) Imam<br />

Jauhari berkata,bahwa kata HUJI berarti buku, kata tersebut berasal dari<br />

bahasa Persia yang teiah masuk ke dalam kosa kata Arab. Adapun<br />

maksudnya di sini, adalah sesuatu yang tertulis di dalamnya pengakuan<br />

seseorang apabila dibacakan sesuatu kepadanya, kemudian ia<br />

mengatakan, "Ya atau benar". Maka boleh bersaksi dengannya atau<br />

memberi izin, meskipun orang itu belum melafazhkan apa-apa. Begitu<br />

juga apabila dibacakan kepada orang-orang berilmu dan ia mengakuinya,<br />

maka dibenarkan untuk meriwayatkan darinya.<br />

Sedangkan Imam Malik dalam menganalogikan membaca <strong>hadits</strong><br />

dengan membaca Al Qur'an seperti yang diriwayatkan Khatib dalam<br />

kitab Kifayah dari jalur Ibnu Wahab, ia berkata, "Saya mendengar Malik<br />

280 — FATHUL BAARI

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!