21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

menunjukkan hal itu? Jawabannya adalah, pengertian tersebut didapat<br />

dari perbedaaan <strong>hadits</strong>-<strong>hadits</strong> yang telah disebutkan, dimana hal itu akan<br />

lebih jelas jika semua jalurnya disebutkan.<br />

Redaksi riwayat Abdullah bin Dinar yang ada dalam tema di atas<br />

yaitu, * i—'' Jy-^t, riwayat An-Nafi dalam kitab tafsir, dalam<br />

riwayat Al Ismaili adalah j>/}?' dan riwayat Malik dalam bab "Al Haya'<br />

minal Iman", y ^ j'y^-.<br />

Semua itu menunjukkan bahwa kata CJJ-, tf^if<br />

memiliki<br />

arti yang sama. Pendapat ini tidak diperdebatkan oleh para<br />

pakar jika dilihat dari segi bahasa, sebagaimana firman Allah, "pada hari<br />

itu bumi menceritakan beritanya,'" (Qs. Az-Zilzalah (99): 4) dan firman-<br />

Nya "Dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu<br />

sebagaimana yang diberikan oleh Sang Maha Mulia.'" (Qs. Al Fatir (35):<br />

14)<br />

Akan tetapi dari segi istilah, para ulama berbeda pendapat.<br />

Sebagian mereka ada yang tetap berpegang pada makna bahasa. Ini<br />

adalah pendapat Az-Zuhri, Malik, Ibnu Uyainah, Yahya Al Qaththan dan<br />

sebagian besar ahli Hija/. dan Kufah. Pendapat ini juga didukung oleh<br />

Ibnu Hajib dalam kitab Mukhtasarnya dan dinukil dari Hakim bahwa<br />

pendapat tersebut adalah pendapat imam empat. Ishaq bin Rahawaih, An-<br />

Nasa'i, dan Ibnu Hibban.<br />

Sedangkan yang lainnya membedakan ketiga kata tersebut, yaitu<br />

mereka mengkhususkan bentuk<br />

untuk apa yang diucapkan oleh<br />

Syaikh, dan \—khusus untuk yang dibacakan kepadanya. Inilah<br />

madzhab Ibnu Juraij, Al Auza'i, dan Syafi'i. Kemudian para pengikut<br />

mereka membuat perincian lain, yaitu apabila dia mendengar <strong>hadits</strong><br />

tersebut seorang diri dari syaikhnya, maka kalimat yang dipakai adalah<br />

dan jika ia mendengar bersama orang lain, maka yang dipakai<br />

adalah bentuk jamak (plural)<br />

Begipulajika dia membacakan kepada<br />

syaikhnya seorang diri, maka lafazhnya ^^(; dan jika lebih dari satu,<br />

maka bentuk yang digunakan adalah bentuk jamak. Kata W dikhususkan<br />

untuk ijazah yang diberikan oleh syaikh secara lisan.<br />

Memang benar, para ulama modern (mutakhiiruun) harus<br />

memperhatikan istilah yang disebutkan di atas agar tidak bercampur,<br />

karena bagi mereka hal itu menjadi hakikat urfiyah. Siapa yang<br />

mengabaikan istilah tersebut maka dia harus menjelaskan tujuannya.<br />

Karena jika tidak, maka tidak ada jaminan untuk tidak terjadi<br />

270 — FATHUL BAARI

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!