21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

karena maksud <strong>hadits</strong> bukan zhahimya, maka Nabi melarang Muadz<br />

untuk menyebarluaskan <strong>hadits</strong> ini."<br />

Para Ulama juga memberi jawaban lain tentang kasus ini,<br />

diantaranya kemutlakan <strong>hadits</strong> dikaitkan dengan orang yang<br />

mengucapkan dua kalimat syahadat dan bertaubat kemudian meninggal<br />

dalam keadaan Islam. Kemudian, Nabi bersabda tentang ini sebelum<br />

kewajiban-kewajiban sebagai seorang mukmin diturunkan.<br />

Dalam jawaban tersebut ada yang perlu diperhatikan, karena<br />

<strong>hadits</strong> seperti ini terdapat dan Abu Hurairah seperti yang diriwayatkan<br />

oleh Muslim, dan Abu Hurairah menjadi salah seorang sahabat setelah<br />

banyak kewajiban diturunkan. Hal seperti itu terdapat dalam <strong>hadits</strong> Abu<br />

Musa yang diriwayatkan oleh Ahmad dengan sanad Hasan, dan<br />

kedatangan Abu Musa pada tahun yang sama dengan Abu Hurairah.<br />

Diantara jawaban para ulama, bahwasanya penafsiran dengan<br />

menggunakan zhahir tersebut keluar dari kebiasaan, karena yang biasa<br />

terjadi adalah orang yang menyakmi keesaan Allah akan taat pada<br />

perintah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Kemudian maksud dari<br />

diharamkannya dia atas api neraka, yaitu diharamkannya untuk abadi<br />

dalam neraka.<br />

Ada yang mengatakan bahwa maksudnya adalah, neraka yang<br />

dipersiapkan bagi orang-orang kafir, bukan neraka yang diperuntukkan<br />

bagi orang mukmin yang melakukan maksiat. Lalu ada yang menjawab,<br />

maksud dari pengharaman dari api neraka adalah pengharaman dari<br />

pembakaran seluruh badan oleh neraka, karena api neraka tidak melahap<br />

bagian-bagian bekas sujud seorang mukmin, seperti yang ditetapkan<br />

dalam <strong>hadits</strong> syafaat bahwa ha! itu terjaga dari api neraka, begitu pula<br />

lidah yang mengucapkan kalimat tauhid. Wallahu a 'lam.<br />

jjj<br />

Begitu pula dalam lafazh Abu Dzarr, jjUili-,' 'J? dan<br />

lafazh selebihnya mereka menghilangkan huruf "nun ".<br />

l^iSo<br />

IJ; Yaitu apabila engkau memberitahu mereka, maka mereka<br />

akan pasrah saja. Dalam lafazh Al Ushaili serta Al Kasymiham, i'USsi'<br />

ataupun mereka dengan sengaja meninggalkan ibadah seperti yang<br />

terlintas dalam pikirannya dari dzahir <strong>hadits</strong>. Al Bazzar meriwayatkan<br />

dengan sanad hasan dari <strong>hadits</strong> Abu Said Al Khudri RA yang berkaitan<br />

dengan kasus ini, bahwasanya Nabi SAW mengizinkan Muadz<br />

menyebarluaskannya, kemudian dia bertemu dengan Umar dan dia<br />

berkata kepada Muadz, "Jangan dilakukan sekarang!" Kemudian dia<br />

masuk dan berkata, "Wahai Nabi Allah, sesungguh yang paling bijaksana<br />

pandangannya adalah engkau. Akan tetapi jika manusia mendengar hal<br />

FATHUL BAARI — 435

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!