21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

unyi lonceng lebih sulit dari pada memahami perkataan secara langsung.<br />

Sebagian ulama mengatakan, bahwa berat atau sulitnya menerima wahyu<br />

bertujuan agar Nabi lebih berkonsentrasi dalam menerima wahyu. Ulama<br />

lain mengatakan, bahwa cara turunnya wahyu seperti ini biasanya membicarakan<br />

masalah adzab dan ancaman, meskipun pendapat ini masih<br />

diperselisihkan, sebagaimana diriwayatkan dalam <strong>hadits</strong> Ya'la bin<br />

Umayah pada masalah "Pemakai jubah yang dibauri Minyak wangi pada<br />

waktu haji, " dia berkata, bahwa beliau melihat keadaan Nabi ketika<br />

menerima wahyu dalam keadaan pucat. Adapun hikmah itu semua adalah<br />

untuk mendekatkan kepada Allah dan meninggikan derajat Rasulullah di<br />

sisi-Nya.<br />

t^ii (Setelah bunyi itu berhenti) Hilang ketakutanku.<br />

Ju U. ili c4^j JJj (aku baru mengerti apa yang disampaikannya)<br />

Artinya aku (Rasul) mengerti perkataan yang disampaikan<br />

kepadaku setelah bunyi itu berhenti. Inilah yang menguatkan bahwa<br />

turunnya wahyu melalui perantara malaikat. Hadits ini sesuai dengan ayat<br />

Al Qur'an yang menentang orang-orang kafir yang mengatakan,<br />

"Sesungguhnya ini adalah perkataan manusia biasa." Karena orangorang<br />

kafir menentang adanya wahyu dan turunnya malaikat yang<br />

menyampaikan wahyu kepada Rasulullah.<br />

y^J*j il_XJi ^—1 jii' (Kadang-kadang malaikat menjelma seperti<br />

seorang laki-laki)<br />

Alif lam pada lafazh 'JJ—itJi menunjukkan sesuatu yang telah<br />

diketahui, yaitu malaikat Jibril. Hadits ini sebagai dalil bahwa malaikat<br />

dapat menyerupai manusia. Para ahli teologi berkata, "Malaikat memiliki<br />

wujud yang halus dan tinggi, serta dapat berubah dalam berbagai bentuk<br />

yang diinginkannya." Para filosof mengatakan, bahwa malaikat adalah<br />

partikel terkecil yang bersifat ruhaniah. Imam Haramain berkata, "Jibril<br />

dapat menyerupai kita," hal itu berarti Allah memusnahkan hamba-Nya<br />

ke-mudian mengembalikan lagi. Ibnu Salam mengatakan, bahwa hal itu<br />

tidak berarti memusnahkan, tapi hanya menghilangkan, dalam arti bahwa<br />

perubahan malaikat Jibril tidak menyebabkan kematian hamba itu, karena<br />

kematian adalah berpisahnya ruh dari tubuh berdasarkan kehendak Allah<br />

bukan kehendak manusia. Syaikh Islam berkata, apa yang dikatakan<br />

Imam Haramain tidak dapat dibenarkan, karena mungkin saja yang<br />

datang adalah malaikat jibril dengan wujud yang asli kemudian berubah<br />

menjadi manusia dan setelah itu kembali lagi kepada bentuknya yang<br />

34 — FATHUL BAARI

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!