21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

guru Imam Bukhari, bukan dari Imam Bukhari. Apabila memang hilangnya<br />

dari beliau, maka konteks <strong>hadits</strong> ini sesuai dengan isi yang dimaksud.<br />

Apabila kamu mengatakan, bahwa kalimat yang dihilangkan<br />

sangat sesuai dengan maksud isi <strong>hadits</strong> tersebut, yaitu bahwa niat harus<br />

karena Allah atau Rasul-Nya, maka saya katakan pula, bahwa yang<br />

damikian itu adalah pendapat mayoritas kaum muslimin. Pendapat ini<br />

dikatakan oleh orang yang tidak melihat dan meneliti perkataan para<br />

ulama yang telah saya sebutkan, khususnya Ibnu Arabi.<br />

Imam Al Karmani juga mengatakan, "Hadits ini terkadang<br />

diriwayatkan secara lengkap dan terkadang tidak, hal itu disebabkan<br />

perawi yang meriwayatkannya juga berbeda. Memang setiap perawi telah<br />

meriwayatkan <strong>hadits</strong> sesuai dengan apa yang dia dengar tanpa ada yang<br />

dihilangkan, sedang Bukhari menulis riwayat <strong>hadits</strong> ini sesuai dengan<br />

judul bab yang dibicarakan."<br />

Seakan-akan Imani Al Karmani menjumpai <strong>hadits</strong> yang<br />

diriwayatkan oleh Bukhari ini tidak hanya »atu riwayat saja, melainkan<br />

terkadang ia mendapatkannya secara lengkap dan terkadang tidak, dan ini<br />

dapat dijumpai dalam kitab Jarrn" Ash-Shahih. Karena prinsip Imam<br />

Bukhari dalam menulis sebuah <strong>hadits</strong> adalah tidak menulis satu <strong>hadits</strong><br />

yang berbeda periwayatannya dalam satu tempat. Apabila ada satu <strong>hadits</strong><br />

yang mempunyai sanad lebih dari satu, maka ia menulisnya pada tempat<br />

yang berbeda dengan sanad yang berbeda pula. dan tidak pernah beliau<br />

menulis <strong>hadits</strong> dengan menghilangkan sebagiannya, sedang pada tempat<br />

yang lain beliau menulis secara lengkap, juga tidak dijumpai satu <strong>hadits</strong><br />

pun dengan sanad dan matan yang sama dan lengkap ditulis pada<br />

beberapa tempat, kecuali sebagian kecil saja. Saya menjumpai orang<br />

yang selalu meneliti dan mengkaji <strong>hadits</strong> Bukhari, dimana mereka<br />

mendapatkan hal seperti ini kurang lebih dua puluh tempat,<br />

(hijrahnya)<br />

Hijrah berani meninggalkan, dan hijrah kepada suatu tempat<br />

berati pindai i dari satu tempat ke tempat yang lam. Menuiut s\anat,<br />

.uijrah berarti meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah. Dala.m i^iam<br />

iujiah i"tiumpun\ai dua pengertian. Panumu, pindah duri tumpat \ ang<br />

menakutkan ke tumpat yang tenang, seperti hijrah ku Negeri 1 l,iba^\aii<br />

dari hij;;;h yang pertama kaii dyn Makkah ke Madinah, hedua. ni^ih ja/i<br />

negeri Kafir ke negeri iman, seperti hijrahnya kaum muslimin ke<br />

Madinah setelah Rasulullah menetap di sana. Hijrah pada iaat itu khusus<br />

berpindah ke Madinah, sjmpai dibukanya kota Makkah (Fmini Mukkah).<br />

26 — FATHUL BAARI

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!