21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

munafik. Dan barangsiapa yang ada dalam dirinya salah satu dari sifat<br />

tersebut, maka ia memiliki karakter munafik hingga dia melepaskannya.<br />

Sifat tersebut adalah jika dipercaya berkhianat, jika berbicara berdusta,<br />

jika membuat perjanjian tidak setia, dan jika berdebat bertindak tidak<br />

terpuji."<br />

Pada bab sebelumnya Imam Bukhari telah menjelaskan, bahwa<br />

kekufuran dan kezhaliman mempunyai tingkat yang berbeda-beda. Maka<br />

dalam bab selanjutnya ia menjelaskan, bahwa kemunafikan juga<br />

mempunyai tingkat yang berbeda-beda, sebagaimana kekufuran dan<br />

kezhaliman.<br />

Syaikh Muhyiddin mengatakan, "Maksud Imam Bukhari adalah<br />

untuk menjelaskan bahwa kemaksiatan akan mengurangi keimanan,<br />

sebagaimana kataatan dapat menambah iman seseorang." Al Karmani<br />

menambahkan, "Korelasi pembahasan ini dengan bab "Iman" adalah<br />

untuk menjelaskan, bahwa kemunafikan adalah tanda tidak adanya iman,<br />

atau untuk mengetahui bahwa sebagian kemunafikan adalah kufur. Nifaq<br />

(kemunafikan) menurut bahasa adalah, tidak adanya kesamaan atau<br />

kesesuaian antara lahir dan batin. Apabila hal ini terjadi dalam masalah<br />

akidah dan keimanan, maka disebut sebagai Nifaqul Kufri. Tapi jika<br />

terjadi dalam selain iman, maka dinamakan Nafaau! 'Amal (nifaq dalam<br />

perbuatan), dan dalam hal ini kemunafikan tersebut mempunyai tingkatan<br />

yang berbeda.<br />

Keterangan Hadits:<br />

e^.jivl^ **! (tanda-tanda orang munafik ada tiga)<br />

Arti dari kata «n adalah<br />

(tanda). Penggunaan bentuk tunggal<br />

dari kata oL_/l adalah untuk menunjukkan jenis, atau karena tanda-tanda<br />

orang munafik tersebut hanya akan terwujud jika terkumpul tiga karakter<br />

tersebut. Alasan pertama adalah alasan yang disetujui oleh Imam<br />

Bukhari. Oleh karena itu, dalam bab lain beliau menggunakan bentuk<br />

jama' (plural) seperti yang diriwayatkan oleh Abu Awanah dengan<br />

lafazh, jitii oGyi- (tanda-tanda orang munafik).<br />

Jika ada<br />

yang mengatakan bahwa <strong>hadits</strong> tersebut membatasi<br />

tanda-tanda tersebut hanya pada tiga karakter,<br />

lalu bagaimana dengan<br />

<strong>hadits</strong> lain yang berbunyi, *—j J-F 'J G J (Barang siapa yang memiliki<br />

FATHUL BAARI — 159

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!