21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Allah SWT tidak berarti bahwa kebaikan yang dilakukannya pada saat ia<br />

kafir akan diterima oleh Allah. Hadits tersebut hanya mengindikasikan<br />

diberinya pahala tanpa menjelaskan apakah kebaikannya itu diterima atau<br />

tidak. Akan tetapi, dimungkinkan bahwa diterima atau tidaknya kebaikan<br />

itu tergantung keislamannya. Maka jika ia masuk Islam kebaikannya<br />

akan diterima, dan jika tidak maka akan ditolak. Pendapat ini merupakan<br />

pendapat yang kuat.<br />

Pendapat Imam Nawawi ini juga didukung oleh Ibrahim Al<br />

Harbi, Ibnu Baththal dan lainnya dari kalangan ulama terdahulu, dan juga<br />

Al Qurthubi serta Ibnu Munir dari kalangan ulama modern. Ibnu Munir<br />

berkata, "Yang bertentangan dengan kaidah adalah anggapan bahwa<br />

pahala atas perbuatannya itu dicatat pada waktu ia masih kafir. Adapun<br />

Allah memberikan pahala kepada seseorang atas kebaikannya dalam<br />

Islam, itu tidak dipertentangkan, sebagaimana Allah dapat memberikan<br />

karunia kepada seseorang meskipun ia tidak melakukan kebaikan. Allah<br />

juga dapat memberikan pahala kepada orang yang lemah, sama seperti<br />

memberikan pahala kepada orang yang kuat. Oleh karena itu, jika Allah<br />

dapat memberikan pahala kepada orang yang belum melakukan kebaikan<br />

(hanya sekedar niat), maka Dia juga dapat memberikan pahala atas<br />

perbuatan yang tidak memenuhi syarat."<br />

Ibnu Baththal berkata, "Allah dapat memberikan sesuatu kepada<br />

hamba-Nya sesuai dengan kehendak-Nya, dan tidak ada seorang pun<br />

yang dapat menghalanginya."<br />

Ulama-ulama lainnya berargumen bahwa seorang ahli kitab jika<br />

telah beriman, maka ia akan diberi pahala dua kali lipat sebagaimana<br />

dijelaskan dalam Al Qurian dan Hadits shahih. Sedangkan jika ia mati<br />

ketika masih mengikuti agamanya yang dulu maka semua kebaikannya<br />

tidak akan bermanfaat atau sia-sia. Hal ini mengindikasikan bahwa<br />

pahala atas perbuatan yang dilakukan pada saat ia masih mengikuti<br />

agamanya yang dulu, juga diberikan dan digabungkan dengan pahala atas<br />

perbuatannya setelah masuk Islam.<br />

Pendapat tersebut juga diperkuat dengan sabda Rasulullah SAW<br />

ketika ditanya oleh Aisyah RA tentang Ibnu Jad'an, "Apakah perbuatan<br />

baiknya akan bermanfaat baginya?" Rasulullah menjawab, "Tidak,<br />

sekalipun berkata, 'Wahai Tuhanku, ampuni kesalahanku pada hari<br />

kiamat.'"' Hadits ini menunjukkan bahwa jika ia mengatakan kalimat<br />

tersebut setelah masuk Islam, maka apa yang dilakukannya di waktu kafir<br />

akan bermanfaat.<br />

—'«aii\ iLJi j_Ju' 01—f j (Setelah itu, ia akan diberi balasan).<br />

Maksudnya adalah, bahwa amal perbuatannya di dunia akan ditulis dan<br />

akan dibalas di akhirat nanti. Kalimat ini diungkapkan dalam bentuk<br />

180 — FATHUL BAARI

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!