21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

L—-J'<br />

(Keesokan hari). Nabi berkhutbah pada hari kedua setelah<br />

fathu Makkah (pembukaan kota Makkah).<br />

(Aku mendengarnya dengan kedua telingaku). Hal ini<br />

menunjukkan, bahwa selain mendengarkan sendiri khutbah tersebut<br />

secara langsung, dia hafal dan yakin tidak salah dalam mendengarkannya.<br />

'^i (Tidak diharamkan oleh manusia). Diharamkannya<br />

kota Makkah itu berdasarkan wahyu Allah, bukan hukum yang dibuat<br />

oleh manusia.<br />

yaitu menumpahkan darah atau melakukan pembunuhan,<br />

yaitu memotong dengan alat pemotong seperti kapak.<br />

^>—- (waktu). Maksud dalam <strong>hadits</strong> ini adalah waktu pada hari<br />

jathu Makkah. Dalam musnad Imam Ahmad disebutkan rentang waktu<br />

tersebut adalah dari terbitnya matahari sampai waktu ashar, dan izin yang<br />

diberikan kepada Nabi adalah izin berperang, bukan izin memotong<br />

pepohonan.<br />

•A ^ (Tidak melindungi). Makkah tidak memberikan<br />

perlindungan bagi orang yang berbuat maksiat untuk menghindar dan<br />

hukuman yang ditetapkan syariat.<br />

> (Lari menghindar), maksudnya melarikan diri untuk<br />

berlindung di Makkah supaya tidak dihukum (diqishash)<br />

i—Dalam<br />

riwayat Al Mustamli berarti pencurian. Menurut<br />

Ibnu Baththal jika huruf kha ' berharakat dhammah berarti kerusakan, tapi<br />

jika berharakat fathah berarti pencurian.<br />

382 — FATHUL BAARI

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!