21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Dalam pembahasan sebelumnya, telah kita kemukakan tentang<br />

metode Ard Al Munawalah, yaitu seorang murid memperlihatkan sebuah<br />

kitab kepada gurunya. Jumhur ulama telah membolehkan periwayatan<br />

<strong>hadits</strong> dengan metode semacam itu, akan tetapi orang-orang yang<br />

menolak metode Ard Qira 'ah (membaca) pasti akan menolak metode<br />

tersebut.<br />

Al Mukaatabah merupakan salah satu metode penyampaian<br />

<strong>hadits</strong>, yaitu seorang guru menulis <strong>hadits</strong> dengan tulisannya sendiri, atau<br />

ia mengizinkan orang lain yang dipercaya untuk menulis <strong>hadits</strong> tersebut.<br />

Kemudian setelah selesai, ia mengirimnya kepada si murid dan<br />

mengizinkannya untuk meriwayatkan <strong>hadits</strong> tersebut.<br />

Dalam hal ini Imam Bukhari menyamakan antara metode<br />

Mukatabah dengan Munawalah. Meskipun ada sebagian orang yang<br />

mengutamakan metode Munawalah daripada Mukatabah, karena dalam<br />

metode Munawalah terdapat pemberian l/in secara lisan, sedangkan<br />

dalam metode mukutabah tidak. Sebagian ulama terdahulu telah<br />

membolehkan penyampaian <strong>hadits</strong> dengan kedua metode tersebut secara<br />

mutlak. Pendapat yang lebih utama adalah pendapat ulama modem yang<br />

membolehkan dengan memberikan pengiasan.<br />

Hadits ini adalah potongan dari <strong>hadits</strong> panjang yang insya Allah<br />

akan dibicarakan pada bab "Fadhailul Qur'an" (keutamaan-keutamaan Al<br />

Our'an). Potongan <strong>hadits</strong> tersebut sangat jelas membolehkan periwayatan<br />

dengan metode Mukatahah, karena L'tsman telah memerintahkan kepada<br />

mereka untuk berpegang teguh pada isi Mushhaj tersebut dan menolak<br />

yang lain. Dari kisah pengiriman Mushhaj oleh Utsman dapat diambil<br />

pelajaran, bahwa penisbatan Mushhnf kepada l'tsman hanya terbatas<br />

pada penulisannya saja, bukan pada asal Al Qur'an itu sendiri karena Al<br />

Qur'an lelah diriwayatkan secara Mutawatir.<br />

Sebelumnya saya mengira bahwa Abdullah bin Umar adalah<br />

Amri Al Madani yang <strong>hadits</strong>nya telah saya keluarkan dalam kitab "Ta iiq<br />

At-Ta Y/i/" dan Al Karmani juga membenarkan hal itu. Tetapi<br />

disebutkannya Abdullah bin umar lebih dahulu daripada Yahya bin Said,<br />

menjelaskan bahwa ia bukan Amri, karena Yahya lebih tua dan lebih<br />

berkualitas.<br />

Setelah saya meneliti <strong>hadits</strong> tersebut, ternyata saya tidak<br />

mendapatkannya dari riwayat Abdullah bin Umar bin Khaththab secara<br />

gamblang. Akan tetapi saya telah menemukannya dalam kitab Al<br />

Washiyah milik Abu Qosim bin Mundih dari jalur Bukhari dengan sanad<br />

shahih kepada Abu Abdurrahman Al Hubli. bahwasanya dia memberikan<br />

sebuah kitab kepada Abdullah yang berisikan <strong>hadits</strong>. kemudian dia<br />

mengatakan, "Perhatikanlah isi kitab ini, maka apa yang telah engkau<br />

FATHUL BAARI — 289

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!