21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Pemakaian kata kufur di atas bukan berarti kufur yang<br />

sebenarnya, yaitu keluar dari agama, tetapi hanya sebagai peringatan<br />

akan perbuatan tersebut. Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya Allah<br />

tidak akan mengampuni orang yang menyekutukan-Nya dan mengampuni<br />

selain itu terhadap orang yang dikehendaki-Nya" (Qs. An-Nisaa'(4): 48)<br />

Atau dipakainya kata kufur dalam <strong>hadits</strong> tersebut karena adanya<br />

kemiripan antara keduanya, yaitu membunuh orang mukmin adalah<br />

perbuatan orang kafir.<br />

Pendapat lain mengatakan, pemakaian kata "kufur" di sini adalah<br />

kufur secara bahasa saja yang berarti menutupi, karena hak seorang<br />

muslim dengan muslim yang lain adaiah menolong dan tidak<br />

menyakitinya. Ketika dia membunuhnya seakan-akan tertutup baginya<br />

kebenaran tersebut. Kedua alasan tersebut lebih cocok dengan yang<br />

dimaksud oleh Bukhari.<br />

Yang serupa dengan <strong>hadits</strong> ini adalah sabda Rasulullah SAW,<br />

"Janganlah kalian kembali menjadi kafir dengan saling memenggal. "<br />

Allah SWT berfirman, "Apakah kamu beriman kepada sebagian Al Kitab<br />

(Taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain" setelah firman-Nya,<br />

"Kemudian kamu (bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa)<br />

dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya."<br />

(Qs. Al Baqarah(2): 85)<br />

Ayat tersebut mengindikasikan, bahwa beberapa amal disebut<br />

sebagai kekufuran karena kekerasannya. Sedangkan sabda Rasulullah<br />

SAW dalam riwayat Muslim "Melaknat orang muslim seperti<br />

membunuhnya" tidak bertentangan dengan <strong>hadits</strong> ini, karena persamaan<br />

keduanya sangat jelas, yang pertama dalam kehormatan dan yang kedua<br />

dalam nyawa. Wallahu 'Alam. Sebab disebutkan matan (redaksi) ini akan<br />

dijumpai pada awal "kitab Al Fitan" di akhir kitab Shahih Bukhari.<br />

49. Diceritakan oleh Ubadah bin Shamit RA, dia berkata, "Pada suatu<br />

ketika Rasulullah SA W keluar hendak mengabarkan tentang terjadinya<br />

204 — FATHUL BAARI

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!