21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

yang banyak ilmunya atau pergi merantau?" Ahmad berkata. "Sebaiknya<br />

dia pergi dan menulis ilmu tersebut dari para ulama di berbagai<br />

daerah. " Dalam <strong>hadits</strong> ini digambarkan bagaimana antusiasnya para<br />

sahabat Rasulullah untuk mendapatkan sunnah-sunnah beliau. Disamping<br />

itu juga diperbolehkan merangkul orang yang datang jika tidak ada<br />

keraguan.<br />

'j—i-J" j 'j* 'S (Sesungguhnya dia berbeda pendapat dengan Al<br />

Hurr). Dalam riwayat Ibnu Asakir, lafazh j * ditiadakan dan<br />

dianeksasikan kepada subjek tanpa ada penguat {ta 'kid) dan huruf<br />

pemisah (fashl), dan ini diperbolehkan menurut sebagian orang.<br />

Pembahasan <strong>hadits</strong> ini telah dikemukakan dalam dua bab sebelumnya,<br />

dan tidak ada perbedaan antara dua riwayat tersebut kecuali perbedaan<br />

sedikit yang tidak sampai merubah maknanya.<br />

Riwayat ini menjelaskan keutamaan menambah dan menuntut<br />

ilmu, walaupun harus menghadapi kesulitan dalam memperolehnya, dan<br />

perinlah untuk bersikap tawadhu' (merendahkan diri) bagi seseorang<br />

terhadap orang \ang menuntut ilmu kepadanya. Adapun yang<br />

menunjukkan hal ini adalah tirman Allah kepada Nabi-Nya, "Mereka<br />

itulah orang-orang vang lelah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah<br />

petunjuk mereka. "(Qs. Al An'aam (6): 90)<br />

20- KEUTAMAAN ORANG YANG MENGETAHUI<br />

DAN MENGAJAR<br />

FATHUL BAARI — 335

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!