21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

diberi pahala oleh Allah dan barangsiapa yang melanggar salah satu<br />

dari perjanjian itu, maka ia akan dihukum di dunia ini. Hukuman itu<br />

menjadi kaffarah (tebusan) baginya, dan barang siapa yang melanggar<br />

salah satunya kemudian ditutup oleh Allah, maka perkaranya terserah<br />

kepada Allah. Jika Dia berkehendak untuk mengampuninya, maka akan<br />

diampuni dan jika Dia berkehendak untuk menghukumnya, maka Dia<br />

akan menghukumnya."<br />

Keterangan Hadits:<br />

Dalam riwayat kita ini, dituliskan kata "Bab" tanpa disertai nama<br />

judulnya, sedangkan dalam riwayat Al Ushaili tidak dituliskan sama<br />

sekali baik "Bab" tersebut maupun judulnya karena -menurutnya- <strong>hadits</strong><br />

ini termasuk dalam bab sebelumnya. Demikian pula dalam riwayat kita,<br />

<strong>hadits</strong> tersebut berkaitan dengan bab sebelumnya, karena kata "Bab "jika<br />

tidak disertai dengan judulnya, maka menunjukkan bahwa <strong>hadits</strong> yang<br />

terdapat di dalamnya termasuk dalam pembahasan bab sebelumnya, dan<br />

metode ini banyak dipakai oleh pengarang kitab fikih.<br />

Adapun korelasi antara <strong>hadits</strong> ini dengan <strong>hadits</strong> sebelumnya,<br />

bahwa dalam <strong>hadits</strong> yang lalu telah disebutkan kata "Al Anshar",<br />

sedangkan dalam <strong>hadits</strong> ini dijelaskan tentang sebab penamaan mereka<br />

(suku Aus dan Khazraj) dengan nama "Al Anshar". Hal itu berkaitan erat<br />

dengan malam i Aqabah dimana mereka mengadakan kesepakatan bersama<br />

Rasulullah SAW di Aqabah yang berada di Mina pada saat musim<br />

haji sebagaimana yang akan dijelaskan pada bab sirah nabawiyah<br />

(sejarah Nabi). Imam Bukhari juga menyebutkan <strong>hadits</strong> ini dalam bab<br />

lain yaitu bab "man syahida badran (bab orang yang mengikuti perang<br />

Badar)" karena dalam <strong>hadits</strong> tersebut disebutkan, "salah seorang yang<br />

mengikuti perang Badar", dan juga dalam bab "wufud al-anshar (para<br />

utusan kaum Anshar) " karena dalam <strong>hadits</strong> tersebut disebutkan, "dan<br />

salah seorang utusan dalam pertemuan "Agabah." Sedangkan dalam bab<br />

ini, Imam Bukhari menyebutkannya karena berkaitan dengan <strong>hadits</strong> sebelumnya<br />

seperti yang telah kami jelaskan di atas.<br />

Kemudian dari segi matannya., <strong>hadits</strong> ini berhubungan dengan<br />

pembahasan tentang iman dari dua segi, Pertama adalah bahwa<br />

menghindari larangan termasuk bagian dari iman, seperti halnya melaksanakan<br />

perintah, Kedua adalah bahwa <strong>hadits</strong> tersebut mem-bantah<br />

pendapat yang mengatakan bahwa orang yang melakukan dosa besar<br />

adalah termasuk orang kafir dan akan kekal di dalam neraka sebagaimana<br />

akan dijelaskan kemudian.<br />

FATHUL BAARI — 107

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!