21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

3. MENINGGIKAN SUARA UNTUK<br />

MEMBERITAHU<br />

* * +- $ * J s s * ' * A<br />

'<br />

~ — > LUiii (J**-*$ o^C*aJl LuiAjI Jij UJ'jiLi lili^iC* ayLw-<br />

f'<br />

J 1 u£* C^1<br />

i? VUP^J JJJ) JPI 0~,l JP<br />

60. Dan Abdullah bin Amru bin Ash, beliau berkala, "Pada suatu<br />

perjalanan bersama kami, Rasulullah SAW tertinggal. Ketika beliau<br />

dapat menyusul kami, waktu shalat telah tiba dan kami sedang<br />

berwudhu. Ternyata, kami kurang sempurna menbasuh kaki. Agaknya<br />

beliau memperhatikan kami lalu berteriak sekeras-kerasnya, "Celakalah<br />

tumit-tumit yang terbakar api neraka." Ucapan itu diteriakkan beliau<br />

dua atau tiga kali berulang-ulang."<br />

Imam Bukhari menjadikan redaksi "Dan beliau berteriak<br />

sekeras-kerasnya" sebagai dalil diperbolehkannya meninggikan suara<br />

untuk memberitahu, karena jarak yang jauh atau banyaknya orang. Hal<br />

itu untuk memberi nasehat kepada mereka, sebagaimana disebutkan<br />

dalam <strong>hadits</strong> Jabir, "Jika Rasulullah mengingatkan akan hari kiamat<br />

pada saat khutbah, maka beliau menjadi marah dan suaranya meninggi"<br />

(HR. Muslim). Adapun riwayat Ahmad dan <strong>hadits</strong> Nu'man<br />

menambahkan, "Sampai-sampai orang yang ada di pasar<br />

mendengarnya." Hadits ini dijadikan dalil oleh Imam Bukhari untuk<br />

mengulangi pembicaraan agar dapat dipahami. Kemudian pembahasan<br />

tentang matan <strong>hadits</strong> ini akan disampaikan dalam "Kitab Wudhu", insya<br />

Allah.<br />

FATHUL BAARI — 267

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!